Breaking News

Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Rabu 22 Desember 2021: Kidung Maria

Kidung Maria yang dikenal pula dengan nama lain yakni “Magnificat” merupakan pujian Maria kepada Allah dan bagaimana Maria memuliakan Tuhan.

Editor: Agustinus Sape
Foto Pribadi
RD. Fransiskus Aliandu 

Ini lebih sebagai kenyataan hidup sehari-hari. Bukankah dalam hidup ini ada yang kaya tapi sederhana dan takut akan Tuhan, dan ada yang miskin tapi angkuh hati dan sombong?

Maria pun mengungkapkan dalam kidungnya, bahwa Tuhan melimpakan segala yang baik kepada orang yang lapar dan menyuruh orang yang kaya pergi dengan tangan hampa (Luk 1:53).

Sering ada anggapan bahwa penderitaan, kemelaratan, ketidakberuntungan, aib, semua yang buruk, dikenakan sebagai hukuman bagi suatu kesalahan.

Juga dianggap bahwa hukuman bisa juga diturunkan kepada keturunan orang yang bersalah. Dosa menurun, hukuman berkelanjutan.

Pendapat seperti itu tak tercermin dalam magnificat ini. Maria justru menegaskan bahwa Tuhan mencurahkan kebaikan kepada siapa saja yang lapar, kepada orang yang percaya dan meminta pertolongan dari-Nya.

Orang yang kaya dan hidupnya beruntung disebut, "disuruh pergi dengan tangan hampa". Ini bukan berarti mereka dikenai hukuman.

Pesan tersiratnya, orang yang hidupnya beruntung sudah mendapat segala yang baik dari Tuhan. Maka mereka justru diimbau agar mengambil sikap seperti Tuhan, yakni memperhatikan yang kurang beruntung.

Orang-orang yang merasa beruntung diberkati oleh Tuhan dengan keberuntungan dan kelebihan, bukan tenggelam menikmatinya sendiri, melainkan tergerak untuk memungkinkan sesama untuk ikut beruntung.

Ini persoalan pelurusan atas sikap dan perilaku hidup sehari-hari. Bisa juga sebagai sentuhan peringatan agar jangan sampai terjatuh ke dalam lubang lupa diri.

Kiranya kidung Maria ini bisa menjadi sebuah doa indah untuk kita bawakan pada kesempatan apa pun.

Kita bisa mengungkapkan pujian kepada Tuhan atas kebesaran karya-Nya kepada kita. Teristimewa di saat kita yang sederhana bisa menggapai tangga kesuksesan dalam bidang apa pun dan disebut orang "berbahagia".

Di saat mendaraskan doa ini, kita pun tersentuh hati agar senantiasa sederhana dan takut akan Tuhan. Kita diingatkan untuk selalu mau mengusahakan agar sesama boleh menikmati keberuntungan dari kita dan bersama kita.

Kita menyadari bahwa kekayaan, kedudukan, kepintaran, bukannya membuat sesama menjadi terpojok atau kurang mendapat kesempatan untuk maju, melainkan lebih tergugah untuk memungkinkan sesama ikut beruntung dan maju dalam hidup.

Pujian akan kebesaran Tuhan menjadi kehilangan makna, bila tak diikuti dengan penerapan akan perbuatan Tuhan itu dalam hidup sendiri.*

Teks Lengkap Bacaan Renungan Katolik 22 Desember 2021:

Ilustrasi bacaan renungan harian Katolik dari Alkitab.
Ilustrasi bacaan renungan harian Katolik dari Alkitab. (POS-KUPANG.COM/AGUSTINUS SAPE)
Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved