KKB Papua
Anggota KKB Papua di Yapen Menyerahkan Diri, Mengaku Menyesal karena Salah Jalan
Anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua wilayah Yapen menyerah dan memiliki kembali ke Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Kami hadir di sini membantu pemerintah daerah untuk membangun Kepulauan Yapen dan membantu percepatan kesejahteraan untuk bisa dirasakan seluruh masyarakat, dari sisi pendidikan dan dari sisi kesehatan," kata dia.
Kehilangan Anggota dan Markas
Dilansir Tribun-Bali.com dari Surya.co.id pada Senin, 20 Desember 2021 dalam artikel berjudul KKB Papua di Yapen Akui Salah Jalan dan Kembali ke NKRI, Sebelumnya Kehilangan Anggota dan Markas, sebelumnya, KKB Papua di Yapen baru saja kehilangan anggota dan markas komandonya.
Kronologinya berawal saat Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) melepaskan tembakan kepada aparat TNI-Polri yang sedang berpatroli.
KKB Papua melancarkan tembakan dari atas Gunung Impura Kampung Ambaidiru, Distrik Kosiwo, Yapen
TNI-Polri pun memberikan tembakan balasan sehingga terjadi baku tembak.
"Saat tim melakukan patroli, tim ditembaki sebanyak dua kali oleh Kelompok Kriminal Bersenjata, sehingga tim membalas tembakan dan terjadi kontak tembak," kata Kasatgas Humas Nemangkawi Kombes Ahmad Mustofa Kamal saat dikonfirmasi, Rabu, 15 Desember 2021.
Seperti dilansir dari Tribun-Papua.com dalam artikel 'KKB Lari Kocar-kacir ke Hutan saat Baku Tembak dengan TNI-Polri, 1 Anggota Berhasil Ditangkap'.
Dari kontak tembak itu, kata Ahmad, membuat Kelompok Kriminal Bersenjata melarikan diri ke hutan.
Kemudian, tim melanjutkan patroli menuju TKP yang berada di puncak gunung.
"Sesampainya di TKP tim mendapatkan satu pelaku atas nama ADI RAWAI alias ADI (AR).
Kemudian tim mengamankan pelaku dan barang bukti ke Polres Kepulauan Yapen untuk proses hukum lebih lanjut," jelasnya.
Namun, Ahmad menerangkan personil juga sempat melakukan penggeledahan di pondok yang diduga dijadikan markas komando KKB Papua.
"Selanjutnya tim melakukan penggeledahan di rumah atau pondok yang dijadikan markas komando dan mendapatkan beberapa barang bukti," ujarnya.
Adapun barang bukti yang disita berupa senjata tajam mulai dari gergaji hingga parang.