Berita Nagekeo

Merdeka Dari Internet, Warga Malasera di Nagekeo Ikut Rayakan HUT ke-63 NTT Secara Virtual

Merdeka Dari Internet, Warga Malasera di Nagekeo Ikut Rayakan HUT ke-63 NTT Secara Virtual

Penulis: Thomas Mbenu Nulangi | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/TOMMY MBENU NULANGI
Bupati Nagekeo Johannes Don Bosco Do mengikuti perayaan HUT NTT dan launching BTS di Kampung Malasera, Senin 20 Desember 2021. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Tommy Mbenu Nulangi

POS-KUPANG.COM, MBAY-Masyarakat Kampung Malasera yang berada di Desa Nataute, Kecamatan Nangaroro, Kabupaten Nagekeo patu bersyukur dan berbangga dengan keberadaan kampung itu. Pasalnya, kampung yang terletak di perbatasan antara Kabupaten Ende dan Nagekeo itu merdeka dari internet.

Mereka merdeka dari internet karena kampung tersebut sudah terpasang Base Transceiver Station (BTS) dari Bakti Kominfo RI. Karena sudah terpasang BTS, masyarakat bersama bupatinya Johanes Don Bosco Do merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) Provinsi NTT ke 63 secara virtual pada, Senin 20 Desember 2021.

Pemilihan Kampung Malasera sebagai tempat dilaksanakannya perayaan HUT NTT ke 63 tingkat Kabupaten Nagekeo karena wilayah tersebut merupakan salah satu titik dari 16 titik pemasangan BTS dari Bakti Kominfo RI di Provinsi NTT.

Perayaan HUT NTT ke 63 tersebut dilaksanakan berbarengan dengan launching BTS yang tersebar di 16 titik di 16 Kabupaten di wilayah Provinsi NTT.

Hadir dalam kegiatan tersebut diantarannya para pimpinan OPD, Camat Nangaroro, perangkat Desa Nataute, petugas Bakti Kominfo RI serta masyarakat Kampung Malasera.

Berdasarkan pantauan yang dilakukan Pos Kupang, sebelum acara HUT dimulai, Bupati Nagekeo diterima langsung oleh masyarakat dan tetua adat setempat. Setelah diterima secara adat, Bupati Don langsung meninjau gedung SDK Malasera.

Usai meninjau gedung SDK Malasera, Bupati Don menyapa langsung siswa SDK Malasera. Dia memberikan salam satu per satu kepada siswa-siswi yang sudah menunggu di tenda kegiatan.

Tak lama kemudian, Bupati Nagekeo Johanes Don Bosco Do mengikuti perayaan HUT Provinsi NTT ke 63 secara virtual bersama masyarakat setempat. Perayaan HUT NTT ke 63 dihadiri juga oleh Menteri Komunikasi dan Informasi Johnny G Plate, Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat, Wakil Gubernur NTT Yosef Nai Soi.

Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate dalam sambutannya mengatakan bahwa, seiring dengan arus cepat pengembangan zaman ditengah era transformasi digital saat ini, internet menjadi enable yang penting dalam rangka digitalisasi untuk mendukung giat produktivitas masyarakat. Dengan internet, bisa mempromosikan budaya dan destinasi pariwisata hingga memasarkan produk ekonomi kreatif serta produk tani dan ternak dengan jangkauan wilayah nasional, wilayah regional, bahkan wilayah Internasional.

Dijelaskannya, pada masa pandemi covid-19, dimana aktivitas dan mobilitas ruang-ruang menjadi terbatas, internet menjadi serana yang memungkinkan terlaksananya berbagai aktivitas masyarakat seperti pendidikan jarak jauh melalui edutec dan layanan kesehatan jarak jauh melalui healthtec.

Dengan realitas tersebut, sebagai prasyarat untuk mendapatkan konektivitas internet yang tangguh dan dapat diandalkan dibutuhkan pembangunan infrastruktur digital yang akseleratif di seluruh wilayah nasional di seluruh Indonesia.

Menurutnya, Kementrian Komunikasi dan Informasi berupaya mengembangkan struktur konektivitas yang menjangkau hingga ke pelosok-pelosok Indonesia terutama di wilayah 3T (Terdepan, Terluar, dan Tertinggal) untuk mengentaskan kesenjangan digital di Indonesia.

Disektor hulu, pembangunan infrastruktur digital terus digiatkan termasuk pembangunan Base Transceiver Station (BTS) di Nusa Tenggara Timur. Saat ini telah terdapat 156 BTS eksisting dari Bakti Kominfo di wilayah NTT. Demi mendorong perluasan jangkauan konektivitas, maka BTS akan terus diperbanyak melalui rencana pembangunan 421 BTS di wilayah NTT pada tahun 2021 ini dan tahun 2022 mendatang.

"Termasuk diantarannya 89 BTS di Sumba Timur, 66 BTS di Manggarai Timur, 33 BST di Alor, 31 BTS di Lembata, 15 BTS di Rote Ndao dan kabupaten lainnya sebanyak 16 kabupaten di NTT," ujarnya.

Dijelaskan Johnny, pembangunan BTS di Indonesia dilakukan dalam lini masa akseleratif dan ditargetkan seluruh 83.218 desa dan kelurahan di Indonesia bisa mendapatkan jaringan konektivitas 4G pada akhir tahun 2022 mendatang atau 10 tahun lebih cepat dari rencana yang didesign awal. Akselerasi ini diharapkan dapat menjadi titik balik bagi pertumbuhan bagi masyarakat akar rumput melalui penggunaan platform digital serta memberikan multiplayer effec di berbagai bidang.

Johnny mengaku sangat gembira karena bergabung secara virtual masyarakat di 16 desa pada 16 Kabupaten di Provinsi NTT yang mulai hari ini menggunakan layanan BTS signal 4G karya Bakti Kominfo. Masyarakat Desa Toe di Manggarai, Desa Naru Kanoru di Sumba Timur, Desa Numba Atalojo di Lembata, Desa Faipua di Rote Ndao, Desa Tamanmataru di Alor, serta masyarakat dari 11 desa lainnya di Provinsi NTT yang saat ini bergabung dalam acara ini.

"Selamat menikmati layanan internet, dan pergunakanlah sebaik-baiknya bagi produktivitas untuk meningkatkan kesejahteraan bersama. Jangan sampai status 3T, terdepan, terluar, dan tertinggal di desa-desa, masyarakat sekalian menjadi penghambat bagi geliat usaha dan geliat kreativitas. Jadikan internet sebagai medium konektivitas untuk menunjukan daya resisdensi dan semangat bertumbuh secara berkelanjutan," ungkapnya.

Bertepatan dengan moment HUT ke 63 Provinsi NTT, Johnny berharap agar jaringan konektivitas yang semakin luar biasa ini menjadi salah satu penggerak aktivitas ekonomi masyarakat. Dan membantu pemerintah di NTT untuk menjadi lebih akseleratif, lebih efektif, resilien.

"Kita patut berpihak, memberikan dukungan pada pemerintah daerah agar Bapak Gubernur, dan Bapak Wakil Gubernur NTT, para bupati, walikota, wakil bupati, wakil walikota bersama-sama sukses membangun NTT. Melalui hilirisasi pengembangan digital di NTT, seperti rencana pusat data nasional dan fasilitas pengembangan smart city di kawasan pariwisata prioritas nasional (KPPN) di Labuan Bajo, menjadi salah satu kawasan dimana inovasi-inovasi digital diharapkan bersemai dan menunjukkan kebermanfaatannya secara lokal maupun secara nasional," ungkapnya.

BTS Upaya Promosi Wisata Nagekeo

Sementara itu, Bupati Don usai mengikuti perayaan HUT NTT ke 63 secara virtual mengatakan bahwa, pemerintah Kabupaten Nagekeo sudah terlalu lama menunggu BTS yang dibangun oleh Kementerian Informasi dan Komunikasi.

Sebetulnya, pemerintah daerah Kabupaten Nagekeo mendapatkan alokasi BTS yang banyak. Namun karena Kabupaten Nagekeo tidak termasuk dalam daerah kategori 3T sehingga hanya mendapatkan alokasi satu unit BTS.

"Itu kita tunggu terlalu lama. Mestinya kita mendapat banyak, tapi penilaian tentang daerah 3T, ternyata Kabupaten Nagekeo tidak termasuk kabupaten tertinggal. Ende itu masih sehingga dapat banyak 50an kemarin. Kita dapat satu saja jadi saya protes," ungkapnya.

Bupati Don menjelaskan, perbedaan topografi antara Kabupaten Nagekeo dan Ende sangat tipis sekali sehingga masih banyak daerah di Nagekeo yang belum tersentuh singal internet (blank spot). Sedikitnya ada 56 titik di Kabupaten Nagekeo yang belum tersentuh jaringan telekomunikasi.

"Total ada 56 titik blank spot. Delapan yang saya sebutkan tadi itu merupakan daerah tujuan wisata dan sementara sebanyak 48 titik itu untuk kepentingan masyarakat dengan Berbagai keperluan seperti pendidikan san ekonomi," ujarnya.

Bupati Don meminta kepada pemerintah pusat untuk dapat memenuhi permintaan pemenuhan jaringan internet untuk 56 titik yang masih belum terjangkau jaringan internet, terutama delapan titik yang merupakan daerah tujuan wisata.

"Semacam kampung Kawa, jalan masuk tahun depan ini dialokasikan Rp. 7 miliar. Kalau BTS tidak cepat dipasang maka kampung kawah akan tertinggal. Padahal kampung Kawah merupakan obyek wisata satu-satunya yang menurut penilaian BPOLBF sangat cepat terjual," ungkapnya.

Bupati Don menambahkan, pemerintah Kabupaten Nagekeo melaunching branding Nagekeo the Heart of Flores pada 8 Desember 2021 yang lalu bertepatan dengan HUT Kabupaten Nagekeo yang ke 15. Untuk itu, pemerintah daerah sangat membutuhkan BTS untuk dapat mempromosikan destinasi wisata di daerah tersebut.

"Bagaimana kita mau mempromosikan destinasi wisata kalau jaringan internet belum terkoneksi dengan baik. Kita punya wisata budaya, wisata alam, dan juga wisata buatan. Jadi kita butuh jaringan internet untuk promosi itu semua," ungkapnya.

Warga Malasera Ucapkan Terima Kasih

Pada kesempatan itu, tokoh masyarakat Malasera, Pius Pedho mengucapkan terima kasih kepada Presiden Joko Widodo, Menteri Kominfo RI Johnny G Plate, Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat dan juga Bupati Nagekeo Johannes Don Bosco Do yang telah membantu masyarakat setempat dalam pemenuhan jaringan komunikasi internet.

Karena jaringan komunikasi internet sudah terpasang, maka permohonan masyarakat tinggal dua saja yakni pemenuhan jaringan listrik dan infrastruktur jalan.

"Yang dari dulu kami belum merdeka tentang informasi tetapi sekarang kami sudah merdeka, terima kasih," ungkapnya.

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Kepala Desa Nataute Timotius Nenga. Timotius mengaku bahwa, kehadiran internet di Malasera tak terlepas dari upaya Pemerintah Nagekeo untuk meningkatkan ekonomi masyarakat melalui jaringan komunikasi.

Sebab, kata Timotius, wilayah Nataute kesulitan jaringan internet. Namun berkat upaya pemerintah Kabupaten Nagekeo sehingga mereka dapat menikmati akses internet.

"Untuk itu, saya ucapkan terima kasih kepada Presiden, Menteri Kominfo, Gubernur NTT, dan Bupati Nagekeo yang sudah menyediakan jaringan listrik bagi kami di Desa Nataute," ungkapnya.

Ditempat yang sama, Donatus Laju juga menyampaikan apresiasi dan terima kasihnya kepada pemerintah yang sudah memberikan bantuan jaringan internet melalui BTS dari Kementerian Informasi dan Komunikasi.

Menurutnya, kehadiran jaringan internet tersebut sangat membantu para siswa di SDK Malasera untuk dapat mengikuti kegiatan belajar mengajar ditengah pandemi covid-19.

Meski demikian, masih banyak siswa yang belum memiliki android sehingga dirinya berharap kepada pemerintah membantu perangkat komunikasi tersebut untuk bisa dipakai oleh siswa.

"Jaringan internet sudah ada, terima kasih banyak atas bantuan itu. Hanya saja masih ada sebagian besar siswa tidak memiliki android. Oleh karena itu kami minta supaya pemerintah bisa membantu siswa android supaya mereka bisa pakai untuk kegiatan belajar mengajar," ungkapnya.

Kegiatan launching BTS dan perayaan HUT Provinsi NTT ke 63 diakhiri dengan sesi foto bersama Bupati Nagekeo, para pimpinan OPD, petugas Bakti Kominfo, dan masyarakat setempat. (*)

Baca Berita NTT Lainnya

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved