Timor Leste Paksa Diri Merdeka,Berharap Jadi Kaya,Kini Rakyatnya GigitJari Diserbu 4000Pekerja China

POS KUPANG.COM -- Negara Timor Leste resmi diakui oleh negara oleh PBB pada tanggal 20 Mei 2002

Sebelumnya, para elit negara itu berjuang mati-matian untuk melepaskan diri dari Indonesia

Dan, karena tekanan internasional , PBB akhirnya bisa meggelar refrendum bagi rakyat Timor Leste untuk memilih tetap bersama Indonesia dengan statuis otonomi khusus atau menolaknya

Dan, hasilnya 76 persen raykat Timor Leste menolak opsi otonomi kusus dan Indonesiapun mulai meninggalkan bumi Lorosae sejak September 1999

Namun kini nasib rakyat Tanah Lorosae itu malah jadi sorotan dunia.

Baca juga: Parlemen: Selamat kepada Timor Leste atas Pengakuan UNESCO untuk Tais Timor sebagai Warisan Dunia

Pasalnya bukan jadi makmur, Timor Leste malah dikabarkan menjadi negara termiskin.

Bahkan jumlah pengangguran yang tinggi menjadikan Timor Leste disebut sulit keluar dari jurang kemiskinan.

Ditambah lagi industri kecil di Timor Leste kini sudah dikuasai asing.

Dilansir dari Tribun Timur, jumlah penduduk usia muda 15-24 tahun hanya 20 persen dari total populasi di negara tersebut pada 2015.

Baca juga: Panti Asuhan Katolik Raih Penghargaan Hak Asasi Manusia Timor Leste

Sulitnya mencari pekerjaan di negara sendiri membuat penduduk usia muda di Timor Leste memiliih untuk merantau.

Tak sedikit pula yang antre di depan Kedutaan Besar Portugal di Dili demi mendapat paspor Portugal demi memiliki masa depan yang lebih baik di Eropa.

Bukan cuma masalah pengangguran, harga bahan makanan juga terbilang tinggi.

Bahkan harga rata-rata sekali makan di restoran-restoran di Timor Leste mencapati USD 3 atau setara Rp 42 ribuan.

Sedangkan harga air mineral berukuran 330 ml dihargai USD 0,67 atau Rp 9.400 yang mana hampir 2 kali lipat daripada di Indonesia.

Baca juga: Militer Timor Leste Tak Diperhitungkan Dunia, Kini Disebut Kerja Sama dengan Angkatan Laut AS

Di sisi lain, hubungan Timor Leste dan Tiongkok akhir-akhir ini pun terus menjadi perbincangan publik.