Berita Pemprov NTT

Kembangkan Peternakan di NTT, Dinas Peternakan NTT Gelar Focus Group Discussion

latar belakang pembuatan grand design adalah sesuai visi dan misi Provinsi NTT 2018-2023 yang berfokus mewujudkan NTT bangkit

Penulis: Eflin Rote | Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM/EFLIN ROTE
Sekda NTT Benediktus Polo Maing membuka FGD Dinas Peternakan NTT di Hotel Kristal, Jumat 17 Desember 2021 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Eflin Rote

POS-KUPANG.COM, KUPANGDinas Peternakan Provinsi NTT menggelar Focus Grup Discussion (FGD) grand design pengembangan peternakan tahun 2021 – 2025.

Kepala Dinas Peternakan Provinsi NTT, Johanna Lisapaly, S.H., M.Si mengatakan, latar belakang pembuatan grand design adalah sesuai visi dan misi Provinsi NTT 2018-2023 yang berfokus mewujudkan NTT bangkit dan untuk mewujudkan NTT sejahtera dalam bingkai NKRI.

“Jadi misi pertama sektor peternakan adalah untuk mewujudkan visi dan misi Provinsi NTT yakni mewujudkan masyarakat sejahtera, mandiri dan adil,” ujar Johanna dalam pemaparannya, Jumat 17 Desember 2021 di Hotel Kristal Kupang.

Baca juga: Asosiasi Futsal Kabupaten Belu Gelar Coaching Clinic dan Fun Futsal 

Johanna juga mengatakan, kontribusi sektor peternakan terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) tahun 2020 adalah 9,89 persen. Sementara target tahun 2023 adalah 10,48 persen.

Dalam peningkatan kapasitas bidang peternakan populasi ternak mengalami peningkatan dari 1 juta menjadi 2 juta ekor.

Tujuan dari adanya FGD ini adalah untuk meningkatkan kontribusi sektor peternakan terhadap PDRB. Johanna menyinggung , peningkatan populasi ternak sapi pada tahun 2021 adalah sekitar 1.223.433 ekor. Sementara target tahun 2023 adalah sekitar 1.98.972 ekor.

Untu peningkatan populasi ternak babi, populasi tahun 2021 adalah sebesar 2.899.766 ekor sementara target tahun 2023 3.550.524 ekor. Dan untuk peningkatan populasi ternak unggas tahun 2021 sekitar 10.294.542 ekor dan target tahun 2023 adalah sebanyak 11.588.772 ekor.

Baca juga: Mengembangkan Pariwisata Modern di NTT, Ratu Ngadu Bonu Wula, ST : Masyarakat Mendapat Dampak 

Selain untuk meningkatkan kontribusi sektor peternakan, FGD ini juga bertujuan untuk meningkatkan jumlah unit usaha pangan asal ternak.

Johanna juga menambahkan, strategi  yang dilakukan untuk memenuhi kebijakan adalah dengan meningkatkan produksi ternak sapi Bali, Sumba ongole dan wagyu, babi dan ayam KUB.

“Selain itu kami juga fokus untuk menumbuhkan dan melakukan pembinaan kepada unit-unit usaha produk asal ternak yang memenuhi standar dan bersertifikat NKV,” jelasnya.

Kegiatan FGD ini dihadiri oleh stakeholder terkait dan dibuka oleh Sekretaris Daerah NTT, Benediktus Polo Maing. (aa)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved