Gempa Flores
BPBD NTT Siaga Dampak Bencana Gempa Bumi di Pulau Flores
BPBD NTT terus bersiaga menyikapi dampak dari gempa bumi 7,4 Magnitudo yang mengguncang pulau Flores, Sumba dan Lembata
Laporan reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi
POS-KUPANG.COM, KUPANG- Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD) NTT terus bersiaga menyikapi dampak dari gempa bumi 7,4 Magnitudo yang mengguncang pulau Flores, Sumba dan Lembata kemarin, Selasa 14 Desember 2021.
Kepala BPBD NTT, Ambrosius Kodo yang dihubungi, Rabu 15 Desember 2021 mengatakan, sejauh ini belum ada laporan dari daerah berkaitan dengan kerusakan hingga korban jiwa akibat gempa ini.
"Sementara belim ada, nanti diinfokan kalau sudah masuk laporan dari Kabupaten," ujarnya.
Masyarakat yang melakukan pengungsian di beberapa titik, menurut Ambros, BPBD juga terus berkoordinasi dengan semua Kabupaten memastikan dan mendata lokasi pengungsian didaerah setempat.
Terpisah kepala Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi NTT, Jamal Ahmad mengatakan, Dinsos terus memantau informasi perihal dampak gempa bumi kemarin.
"Kita masih terus memantau info tentang dampak gempa bumi kemarin," kata dia.
Dari Dinsos NTT, kata Jamal, belum ada bantuan yang disiapkan. Saat ini baru ada bantuan yang disiapkan dari dinsos di Kabupaten.
Ia menyebut pihaknya terus berkoordinasi dengan Kementrian Sosial guna mengantisipasi penanganan lanjutan sebab anggaran melalui APBD provinsi terbatas.
"Kita terus berkoordinasi dengan Kemensos karna APBD kita terbatas," tandasnya.
Untuk diketahui berdasarkan data resmi dari BMKG menyebutkan bahwa pada hari Selasa, 14 Desember 2021 pukul 11.20.23 WITA wilayah Laut Flores diguncang gempa tektonik. Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M=7,4. Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 7,59 LS dan 122,24 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 112 km arah Barat Laut Kota Larantuka, NTT pada kedalaman 10 km.
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktifitas sesar aktif di Laut Flores.
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser. Dan hingga pukul 12.40 WITA, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 15 aktivitas gempa bumi susulan dengan maksimum M=5,6. (*)