Renungan Harian Katolik Rabu 8 Desember 2021, HR SP Maria Dikandung Tanpa Noda: Rahim

Renungan Harian Katolik Rabu 8 Desember 2021, HR SP Maria Dikandung Tanpa Noda: Rahim (Lukas 1:26-38)

Oleh: RD. Fransiskus Aliandu

POS-KUPANG.COM - Rahim adalah organ tubuh yang hanya dimiliki oleh seorang ibu (wanita). Itulah satu hal yang paling asasi, dan membedakannya dengan seorang ayah (pria).

Rahim terletak di rongga panggul yang dilindungi oleh tulang yang tebal dan kuat untuk membantu menanggung beban bayi sampai akhir kehamilan.

Struktur yang kuat dan ideal dibangun untuk pertumbuhan bayi dan perkembangan di dalamnya.

Rahim ibu menjadi ruang isolasi yang sangat baik terhadap gangguan-gangguan yang berasal dari luar dan terutama melindungi bayi dari shock dan tekanan.

Dus, peran dan fungsi rahim bagi keberlangsungan hidup anak manusia amatlah vital. Ilmu medis dan psikologi sosial sudah menjelaskan banyak terkait hal ini.

Makanya, seorang ibu, adalah wanita tangguh yang mengandung dan melahirkan. Sebuah pengalaman fisik, psikologis, dan spiritual yang mustahil dirasakan oleh seorang ayah (pria).

Untuk itu, menjaga dan melindungi ibu dengan penuh cinta dan kasih sayang adalah keniscayaan yang harus terus dilakukan semua anak yang merasa terlahir dari rahim ibu.

Melukai hati dan mendurhakai ibu, adalah seorang anak "malin kundang" yang berhati dan berkepala batu. Diberhala oleh nafsu kesombongan dan dipasung oleh ketakaburan yang semu.

Selama hayat dikandung badan, sepenuh hati menjaga dan menyayangi ibu, pemilik rahim adalah bukti kesalehan seorang anak.

St. Perawan Maria diyakini dikandung tanpa noda. Itu berarti rahim ibu yang mengandungnya memang sungguh suci dan murni. Bersih dan tak tercemari, ternoda oleh apa pun. Mengapa?

Karena rahim di mana Maria dikandung, tumbuh dan berkembang memang telah disiapkan untuk Maria, seorang wanita yang sangat istimewa.

Ini terungkap saat ia didatangi oleh malaikat Gabriel yang berkata kepadanya, "... engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah" (Luk 1:30).

Hal yang lebih mendasar lagi terbaca dalam perkataan berikutnya dari malaikat Gabriel yang diutus Allah.