Berita Sumba Timur
Insiden di Rindi, Tokoh Adat se Pulau Sumba Gelar Pertemuan, Ini Kata Umbu Maramba Hawu
Terkait Insiden dengan Gubernur di Rindi, Tokoh Adat se Sumba Gelar Pertemuan, Umbu Maramba Hawu : Saya Serahkan Ke Keluarga Besar
Penulis: Ryan Nong | Editor: Kanis Jehola
Laporan Wartawan POS-KUPANG.COM, Ryan Nong
POS-KUPANG.COM, WAINGAPU - Tokoh adat Sumba Timur, Umbu Maramba Hawu menyebut dirinya menyerahkan keputusan terkait persoalan yang terjadi antara dirinya dengan Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat kepada pihak keluarga besar.
Hal itu disampaikan Umbu Maramba Hawu usai musyawarah (pertemuan) para tokoh adat dan keluarga besar dari Prailiu dan Rindi se-daratan Sumba yang berlangsung di Kampung Raja Prailiu, kota Waingapu, Sumba Timur, Selasa 6 Desember 2021 sore.
Umbu Maramba Hawu tidak ingin memberikan komentar dan menanggapi persoalan tersebut karena hal tersebut telah diserahkan kepada pihak keluarga besar untuk dibicarakan dan dicarikan jalan keluarnya bersama.
"Persoalan ini saya serahkan ke pihak keluarga besar untuk dibicarakan dan dicarikan jalan," ujar Umbu Maramba Hawu saat ditanya POS-KUPANG.COM.
Pada musyawarah yang berlangsung sejak pukul 14.00 Wita itu, tampak hadir para tokoh adat se-daratan Sumba yang menjadi bagian keluarga besar Umbu Maramba Hawu baik dari Kabupaten Sumba Timur, Sumba Tengah, Sumba Barat hingga Sumba Barat Daya.
Lebih dari 70an tokoh adat hadir atas undangan keluarga besar Rindi dan Prailiu.
Hadir Niga Dapawole, mantan Bupati Sumba Barat, Umbu Sappi Pateduk atau Umbu Bintang, mantan Bupati Sumba Tengah, drh. Palulu Pabundu Ndima, mantan Ketua DPRD Sumba Timur, David Pandjara, ketua adat Prailiu, Umbu Taratau Ng. Awang, dan para tokoh yang merupakan kerabat dan keluarga Umbu Maramba Hawu.
Hadir pula Bupati Sumba Timur Khristofel Praing bersama jajaran pejabat Kabupaten Sumba Timur.
Pertemuan tersebut, menurut, pihak keluarga, dilakukan untuk mendengar secara jelas persoalan yang terjadi antara Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat dan tokoh adat Rende yang juga merupakan Ketua Kepercayaan Marapu, Umbu Maramba Hawu di Desa Kabari Kecamatan Rindi pada Sabtu 27 November 2021 lalu.
Pertemuan juga diharapkan dapat mencari jalan keluar terhadap persoalan itu.
Saat memberikan penjelasan tentang 'Insiden Rindi' yang terjadi antara dirinya dan Gubernur Viktor Bungtilu laiskodat pada Sabtu 27 November 2021 lalu, Umbu Maramba Hawu mengaku sangat kecewa dan merasa direndahkan oleh pernyataan yang dilontarkan oleh Gubernur Viktor Laiskodat. Apalagi kata dia, Gubernur Viktor Laiskodat sempat menyebut kata 'monyet'.
Meski demikian, persoalan tersebut ia serahkan kepada keluarga besarnya. Dirinya tidak bisa mengambil keputusan sendiri untuk menyelesaikan persoalan tersebut. Hal itu dikatakan karena dirinya merupakan bagian tak terpisahkan dari keluarga besar sesuai dengan adat dan budaya Sumba yang dipegang teguh secara turun temurun.
Umbu Sappi Pateduk yang juga dikenal sebagai Umbu Bintang pada kesempatan itu menyebut bahwa pernyataan yang dikeluarkan oleh Gubernur Viktor Laiskodat bernada kurang elok.
"Dari pernyataan itu (Gubernur Viktor Laiskodat) bisa diklasifikasikan ada kesan arogansi, intimidasi, ancaman dan penjara. Apakah kita minta klarifikasi dari bapak gubernur?" tanya Umbu Bintang.