Berita Flores Timur

Anggota Fraksi PDIP DPRD Flores Timur Siap Gempur Stunting

Kita dinilai berhasil melawan stunting dan program inovasi gerobak cinta menjadi model bagi wilayah lain

Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/AMAR OLA KEDA
Sekertaris DPC PDIP Flotim, Robertus Kereta 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Amar Ola Keda

POS-KUPANG.COM, LARANTUKA--Anggota fraksi PDIP DPRD Flores Timur (Flotim) diinstruksikan ikut mengentaskan stunting yang selama ini menjadi masalah kesehatan di NTT.

Sekertaris DPC PDIP Flotim, Robertus Kereta mengatakan, upaya menggempur stunting merupakan instruksi DPP PDIP kepada seluruh anggota fraksi dari DPRD Kabupaten/Kota, provinsi hingga DPR RI. 

"Pembagiannya, satu anggota fraksi DPRD kabupaten/kota, menangani satu desa, DPRD Provinsi tiga desa dalam kecamatan yang berbeda dan DPR RI menyebar ke semua kabupaten, minimal dua kabupaten di daerah pemilihan (Dapil)," ujarnya kepada wartawan, Rabu 1 Desember 2021.

Menurut Ketua DPRD Flotim ini, instruksi menggempur stunting itu bermaksud PDIP sebagai mitra pemerintah membantu masyarakat yang kurang gizi demi mengentaskan masyarakat miskin keluar dari persoalan kesehatan. 

Baca juga: Flores Timur Diundang Hadir di Malam Anugerah Ajang Pesona Indonesia Award 2021

Kita dinilai berhasil melawan stunting dan program inovasi gerobak cinta menjadi model bagi wilayah lain

Program ini sejalan dengan program Pemda Flotim melalui gerobak cinta. Di hampir seluruh desa, gempur stunting sudah berjalan baik selama ini, bahkan kepala desa melalui dana desa ikut berupaya menggempur stunting.

Di NTT, keberhasilan penanganan masalah stunting sampai mendapat perhatian nasional, adalah di Flotim," katanya. 

Ia mengatakan, sesuai hasil diskusi dengan Ketua DPC PDIP Flotim, semua anggota fraksi PDIP DPRD Flotim, tidak hanya menangani satu desa, tetapi lebih dari satu desa. 

Anggota fraksi akan turun bersama petugas medis melakukan edukasi ke masyarakat tentang pentingnya pencegahan stunting demi meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).

Selain edukasi, juga ada pemberian asupan gizi terhadap anak-anak penderita stunting dengan sistem periodik. 

"Nanti kami akan terus memantau perkembangan anak itu dari satu bulan, enam bulan sampai satu tahun. Sampai anak itu benar-benar sehat. Program ini berkesinambungan," tandasnya. 

Baca juga: 10 Puskesmas di Flores Timur Jalani Reakreditasi

Untuk diketahui, keberhasilan Bupati Flores Timur (Flotim), Anton Hadjon menggempur stunting mendapat perhatian dari Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) RI.

Anton diundang Bappenas RI menjadi salah satu pembicara dalam kegiatan pemantauan dan evaluasi rencana aksi daerah pangan dan gisi untuk regio Indonesia Tengah dan Indonesia Timur di Hotel Aryaduta, Makasar, Sulawesi Selatan, Rabu 23 Oktober 2021 lalu. 

Pada kesempatan itu, Anton memaparkan usaha Pemda Flotim menggempur stunting melalui program inovasi Gerobak Cinta. Menurut dia, dengan program Gerobak Cinta, pemerintah Flotim berhasil menurunkan angka stunting dari 44 persen menjadi 22 persen.

"Kita dinilai berhasil melawan stunting dan program inovasi gerobak cinta menjadi model bagi wilayah lain," ujarnya.

Pelaksanaan rembuk stunting di Flotim, kata dia, melibatkan seluruh kepala desa dan petugas kesehatan hingga dikeluarkannya Peraturan bupati (Perbub) tentang penanggulangan stunting.

Baca juga: PDIP Flores Timur Gelar Vaksinasi Massal

Ia juga memberi tips-tips unggulan dalam usahanya menggempur stunting diantaranya, pemberian makanan tambahan (PMT) terfokus, makan dua kali sehari selama 90 hari.

"Sorgum dan kelor (Solor) menjadi menu tetap PMT," tandasnya.

Menurut dia, tingginya angka stunting harus digempur dengan aksi nyata. Penanganannya harus menjadi sebuah gerakan, perlu ada wadah bergerak dengan mempromosikan makanan lokal untuk perbaikan gizi.

Upaya itu melahirkan rembuk stunting dengan pemerintah Flores Timur bersama YPPS. Rembuk ini menghasilkan peluncuran program Pemberian Makanan Tambahan (PMT), hingga penandatanganan Perbup. Program ini mewajibkan peran dan tanggungjawab desa dalam pencegahan stunting.

Pada tanggal 16 November 2018, pemerintah Flores Timur mendeklarasikan gempur stunting dengan program "Gerobak Cinta".

Baca juga: Olahraga Selancar Jadi Ekstrakurikuler Pelajar SMPN 3 Wulanggitang Flores Timur 

Program ini mengkampanyekan basmi stunting, dengan mewajibkan para ibu lebih pro aktif melakukan pelayanan kesehatan bagi anaknya.

Seperti mengajarkan pola hidup sehat dan memberi makanan pangan lokal berupa sorgum dan kelor.

"Stunting harus jadi gerakan masyarakat dan semua pihak harus berpartisipasi," katanya. (*)

Berita Flores Timur Terkini

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved