Berita Kupang
Program School for Change Save the Children agar Dilanjutkan
tak terjadi lagi baik di sekolah, masyarakat maupun oleh orang tua. Khusus orang tua telah mengikuti kegiatan parenting
Penulis: Paul Burin | Editor: Rosalina Woso
Program School for Change Save the Children agar Dilanjutkan
POS-KUPANG.COM, KUPANG -- Program School for Change, kemitraan antara Yayasan Save the Children Indonesia dengan Pemerintah Kabupaten Kupang akan berakhir pada bulan Desember 2021 ini.
Meski demikian, beberapa anggota tim PATBM (Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat), Fasilitator Pos Baca dan Fasilitator Parenting Kelurahan Nonbes, Kecamatan Amarasi, Kabupaten Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mengharapkan agar program ini jangan terputus.
Sebaliknya, berkesinambungan karena membawa dampak yang positif bagi perkembangan anak di daerah itu.
“Kami berharap agar program ini jangan terhenti pada bulan Desember 2021 bertepatan dengan masa akhir dari program yang sudah berjalan sejak tahun 2018 lalu,” kata Fintje Novlania Gai Kekado, Ketua Tim PATBM Kelurahan Nonbes ketika melakukan tatap muka dengan tim monitoring dari Save the Children dan tim dari Kabupaten Kupang di Kelurahan Nonbes, Senin, 29 November 2021.
Baca juga: Cegah Covid-19, Sanggar Suara Nekemesa di Kabupaten Kupang Libatkan Remaja
Hadir, sejumlah fasilitator, para kepala sekolah, orang tua dan Lurah Nonbes, Melianus Kabnani, S.H.
Sedangkan tim dari kabupaten, yakni Pengawas Sekolah Wilayah Amabi Oefeto, Ferdi Anabokay, S.Pd; Kepala Bidang Kelembagaan Dinas Pembangunan Masyarakat Desa (DPMD) Kabupaten Kupang, Marie Manafe, S.Sos dan Kepala Seksi Sarana Prasarana (Sarpras) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kupang, Dora Peta Nuki. Sedangkan dari Save the Children hadir Project Officer, Saifullah.
Fintje mengatakan bahwa program ini telah berjalan dengan baik selama tiga tahun terakhir.
Sebagai fasilitator PATBM Kelurahan Nunbes, ia merasakan betapa banyak anak yang terbantu bahkan diselamatkan dari persoalan-persoalan pendidikan.
Kasus-kasus kekerasan tak terjadi lagi baik di sekolah, masyarakat maupun oleh orang tua. Khusus orang tua telah mengikuti kegiatan parenting sehingga mendapatkan banyak bekal pengetahuan dalam mendidik anak di rumah.
Baca juga: UPT BKN Dibangun di Kabupaten Kupang, Jadi Unit ke 21 Nasional
Dengan pemahaman yang diberikan oleh fasilitator, pendisiplinan yang positif telah dilakukan dengan baik oleh orang tua.
Meski harus diakui bahwa masih ada kasus-kasus kecil yang muncul tapi dapat diatasi pula. Selain itu hadirnya pos baca telah cukup memberi edukasi bagi anak-anak.
Hal senada dikatakan oleh Dewi Nofriaty Tanone, S.H, yang sehari-hari sebagai fasilitator pos baca, fasilitator parenting dan anggota tim PATBM. Dewi mengharapkan program ini tetap berjalan.
Meski program dari Save the Children ini berakhir bulan Desember 2021, dapat dilanjutkan oleh instansi atau lembaga yang lain.
Dewi yang juga Ketua Divisi Pendampingan Keluarga dan Anak ini mengatakan, program ini sebaiknya tetap berjalan.