Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Sabtu 27 November 2021: Berjaga-jaga
Berjaga-jaga dan berdoa adalah inti dari perikop “Nasihat supaya berjaga-jaga” yang kita renungkan hari ini.
Kalau dicermati, ada (dua) hal penting yang menjadi sorotan Sang Guru dalam nasihat-Nya.
Pertama, "Jagalah dirimu, supaya hatimu jangan sarat oleh pesta pora dan kemabukan serta kepentingan-kepentingan duniawi dan supaya hari Tuhan jangan dengan tiba-tiba jatuh ke atas dirimu seperti suatu jerat" (Luk 21:34).
Intinya, jaga diri, agar jangan sampai larut dalam pesta ke pesta, sehingga tenaga terkuras habis dan tak lagi ada daya untuk bekerja; uang tak lagi tersisa, malah terlilit utang.
Jagalah diri agar tak hanya bekerja dan terus bekerja hingga lupa waktu dan tak hiraukan kesehatan; jangan sampai menghabiskan waktu untuk mencari uang dan akhirnya menghabiskan uang untuk urusan kesehatan.
Teristimewa jagalah hati. Hati itu pusat hidup. Dari hati muncul dan terpancar keluar semua hal: pikiran, perkatan, tingkah, perbuatan.
Untuk itu, hati harus betul-betul dijaga agar selalu bersih sehingga berproduksi segala yang baik.
Hati harus disucikan, dari segala kecemaran, sehingga wajah tetap segar, pikiran senantiasa jernih, perbuatan selalu baik.
Jangan pura-pura bersikap baik, padahal hati penuh dengki dan dendam. Keinginan daging harus dikontrol, supaya hati betul-betul dipelihara.
Amsal memberi nasihat, "Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan" (Ams 4:23).
Baca juga: Renungan Harian Katolik Jumat 26 November 2021: Pengamat
Kedua, "Berjaga-jagalah senantiasa sambil berdoa, supaya kamu beroleh kekuatan untuk luput dari semua yang akan terjadi itu, dan supaya kamu tahan berdiri di hadapan Anak Manusia" (Luk 21:36).
Berjaga-jaga harus dilakukan dengan berdoa dan membangun hubungan dengan Tuhan, sehingga Tuhan memampukan dan menguatkan untuk tetap mampu bertahan hingga akhir.
Kita mesti mengakui, sehebat, sekuat, sepintar atau sekaya apa pun diri kita, kekuatan kita sangatlah terbatas.
Tidak bisa tidak, kita membutuhkan kekuatan dari Tuhan agar kita tegar berdiri di tengah godaan, rayuan dunia; agar kita terpulihkan lagi di saat lunglai di ujung batas ketahanan diri.
Tapi terlalu sering kita anggap remeh dan sepele kekuatan doa. Film "Eat, Pray, Love" memberi inspirasi bahwa bukan makanan beri kekuatan, dan cinta punya kekuatan dahsyat, the power of love; ada kekuatan dahsyat dalam doa.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Kamis 25 November 2021: Mengusahakan Damai Sejahtera dan Saling Membangun
St. Yakobus pernah bersaksi, "Doa yang lahir dari iman akan menyelamatkan orang sakit dan Tuhan akan membangunkan dia; dan jika ia telah berbuat dosa, maka dosanya itu akan diampuni. Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya" (5:15-16). *