Baru Jadi Panglima TNI, Jenderal Andika Perkasa Tangkap Sinyal Ancaman di LCS Natuna Terancam?
Panglima TNI , Jenderal Andia Perkasa baru saja dilanti menjadi anggota TNI usai dilantik Presiden Joko Widodo pada Rabu, 17 November 2021.
POS KUPANG.COM -- Panglima TNI , Jenderal Andia Perkasa baru saja dilanti menjadi anggota TNI usai dilantik Presiden Joko Widodo pada Rabu, 17 November 2021.
Baru saja dilantik, orang nomor satu di jajaran TNI itu langsung mendapat sintal megenai adanya ancamn di Laut China Selatan atau LCS
Ancaman serius memang kini tengah dihadapi sejumlah negara termasuk Indonesia di kawasan yang berbatasan langsung dengan Laut China Selatan.
Tanpa menunggu lama, Jenderal Andika Perkasa pun langsung tancap gas perkuat pertahanan Indonesia di kawasan tersebut.
Baca juga: Militer China Minta AS Hentikan Aktivitas Militer di Laut China Selatan
Hal ini dilakukan sebagai langkah pencegahan atas gangguan di Laut Natuna yang menjadi jalan masuk menuju Laut China Selatan.
Tindakan Panglima TNI tersebut pun dibenarkan oleh Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan, Mahfud MD.
"Awal tahun 2020, ketika kapal-kapal China sangat provokatif, kami (Mahfud MD dan Presiden Jokowi) datang ke Laut Natuna, dan kemudian kami mengatakan jika Natuna adalah teritori kami. Karenanya, semuanya mundur," Mahfud mencatat dalam pernyataan hari Rabu lalu, melansir dari Antara.
"Kami akan memperkuat pertahanan di laut, darat dan di udara dan juga mengatur pemangku kepentingan maritim dalam menangani gangguan yang muncul dari luar," ujarnya selama perjalanannya ke Pulau Laut, Distrik Natuna, Provinsi Kepulauan Riau, Selasa.
Baca juga: Filipina Akan Melanjutkan Misi Pasokan ke Laut China Selatan Setelah Kebuntuan dengan China
Selama beberapa waktu terakhir bahkan tercatat sejumlah kapal asing dan perahu melewati Laut Natuna.
Dengan kenekatan kapal-kapal asing tersebut menjadi catatan besar bagi Jenderal Andika Perkasa hingga tak mau terlena di beberapa titik perbatasan RI.
Kini sejumlah pejabat terkait telah membuat kesepakatan untuk membantu menghadapi berbagai tipe gangguan yang muncul di masa depan, demikian paparnya.
Selain itu, kementerian mengatakan jika pemerintah akan memperhatikan keadaan warga sekitar Natuna termasuk soal sosial-ekonomi di sana.
Baca juga: 300 Kapal Milisi Maritim China Hadir di Kepulauan Spratly Laut China Selatan Kapan Saja
Tujuannya adalah untuk mendemonstrasikan jika Indonesia tetap berkomitmen menangani wilayah perbatasan, terutama di pulau-pulau kecil terluar Indonesia.
Baca Juga: Presiden Jokowi Geram Dengan Kapal Perang Tiongkok Masuk Wilayah Natuna Utara? Anggaran Rp 12,2 Triliun Digelontorkan Salah Satunya Beli Pesawat Drone
Dimulai dari sektor sosial-ekonomi yang harus dikembangkan, makan akan bermuara pada perkembangan hukum dan pasukan keamanan yang semakin efektif untuk melindungi negara.