Berita Nasional
Presiden Jokowi Tegur Keras BUMN, Ini Reaksi Ahok saat Jokowi Semprot Pertamina dan PLN
Kedua BUMN itu, PT PLN dan Pertamina ditegur oleh Presiden Joko Widodo karena masih lambat dalam bertransformasi dan terJebak dalam comfort zone.
Melihat potensi yang besar di proyek TPPI, Jokowi mengaku heran mengapa proyek tersebut tidak segera dieksekusi dan terhambat selama bertahun-tahun.
Ia bahkan mengandaikan, jika dirinya memegang langsung proyek tersebut, maka akan langsung menggarapnya hingga rampung. "Proyek kayak begini tapi enggak cepat-cepat dijalankan. Kalau saya, 24 jam penuh saya kerjain. Pertamina dapat keuntungan dari situ dan negara dapat substitusi impornya," jelasnya.
"Akhirnya nanti neraca perdagangan dan transaksi berjalan kita baik. Kalau ini kita bisa selesaikan, tidak setiap bulan kita harus siapin dollar AS untuk bayar barang-barang impor tadi," pungkas Jokowi.
BERITA LAINNYA:
Ajak Duta Besar
Presiden Joko Widodo ajak para duta besar negara sahabat meninjau langsung Persemaian Modern Rumpin di Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor, pada Jumat (19/11/2021).
Kunjungan ini menunjukkan keseriusan pemerintah Indonesia dalam menangani dampak perubahan iklim.
"Kita ingin menunjukkan bahwa Indonesia serius dalam menangani dampak dari perubahan iklim dan kita tunjukkan nursery center ini yang bisa setahun memproduksi kurang lebih 12 juta bibit," ujar Presiden dalam keterangannya selepas peninjauan.Presiden tiba di Persemaian Modern Rumpin sekitar pukul 09.33 WIB bersama sejumlah duta besar negara sahabat, yaitu Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Sung Yong Kim, Duta Besar Inggris untuk Indonesia Owen Jenkins, Duta Besar Kanada untuk Indonesia Cameron MacKay, Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia Vincent Piket, dan Country Director Bank Dunia Satu Kahkonen.
Selepas melihat video tentang pusat persemaian tersebut, Presiden mengajak para dubes berkeliling meninjau sejumlah fasilitas, seperti area perkecambahan, area rumah produksi, area aklimatisasi, hingga area penanaman terbuka.
Sejumlah bibit pohon yang disiapkan di sini nantinya akan ditanam di lahan-lahan kritis yang membutuhkan.
"Tadi saya ditunjukkan mengenai bibit albasia atau sengon, kemudian bibit eucalyptus, kemudian ada bibit jati, ada juga bibit mahoni yang semuanya kita produksi di sini dan kita harapkan nanti di bulan Januari bibit-bibit ini sudah mulai keluar untuk ditanam di tempat-tempat yang sering banjir, yang sering longsor, yang memerlukan rehabilitasi untuk lahan-lahan kritis," jelasnya.
Presiden berharap dengan membangun pusat persemaian seperti di Rumpin, bisa memperbaiki lingkungan dan menangani dampak perubahan iklim di sisi hulu. Presiden menargetkan akan membuat kurang lebih 30 pusat persemaian serupa dalam tiga tahun ke depan.
"Kita akan membikin dalam tiga tahun ke depan kurang lebih 30 seperti ini dari pemerintah. Tetapi juga saya akan memaksa mengharuskan semua perusahaan kelapa sawit, perusahaan pertambangan untuk juga menyiapkan nursery-nursery seperti ini sehingga juga akan terjadi perbaikan-perbaikan di lingkungan di mana pertambangan itu ada, di mana kebun sawit itu ada," tandasnya.
Sementara itu, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar dalam keterangan tertulisnya menyebut bahwa sejak tahun 2020 telah dipersiapkan sebanyak enam lokasi pusat persemaian dan secara bertahap akan dibangun. Beberapa pusat persemaian yang akan dibangun meliputi:
1. Pusat Persemaian Rumpin di Provinsi Jawa Barat seluas 128 hektare, kapasitas 16 Juta bibit;