Berita Kupang
WVI dan Childfund Presidium Aliansi Penghapusan Kekerasan Terhadap Anak Provinsi NTT
Pihak WVI dan Childfund, Presidium Aliansi Penghapusan Kekerasan Terhadap Anak Provinsi NTT
Penulis: Paul Burin | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM, KUPANG – Yayasan Wahana Visi Indonesia (WVI) dan Yayasan Childfund mendapat kepercayaan untuk menakhodai Aliansi Penghapusan Kekerasan Terhadap Anak (PKTA) masing-masing periode 2021-2022 dan periode 2022-2023. Selama ini ketua presidium dijabat oleh Benyamin Leu dari Yayasan Save the Children Indonesia dua tahun berturut-turut, yakni 2019-2021.
" Penentuan ketua presidium berpatok pada yayasan atau lembaga. Lembaga yang akan menentukan orang yang akan memimpin," kata Benyamin Leu.
Para pengurus PKTA NTT melakukan pertemuan untuk membahas beberapa agenda penting di Hotel Neo Aston, Kupang, Kamis, 18 November 2021.
Sebelum pemilihan ketua presidium, Benyamin Leu memaparkan berbagai kegiatan yang dilakukan aliansi serta capaian-capaian yang telah diperoleh. Beberapa di antaranya adalah penanganan kasus kekerasan pada anak yang menjalani penahanan di Polres TTU. Ketika itu kata Benny, atas desakan aliansi ini Polda NTT mengambil alih penanganan kasus ini. Selain itu protes keras aliansi terhadap para pelaku kawin culik di Pulau Sumba serta penerbitan buku, NTT Satu Dalam Keberagaman, Sebuah Karya untuk Melindungi Anak.
Baca juga: Ini yang Dilakukan ChildFund untuk Pemenuhan Hak Anak Semasa Pandemi Covid & Pasca Badai Seroja
Slamet Kusryadi dari WVI kepada Pos Kupang.com mengatakan ada beberapa hal yang akan menjadi agenda presidium satu tahun ke depan. Di antaranya, memperkuat sosialisasi dan penyadaran kepada publik tentang perlindungan serta upaya menghindari kekerasan pada anak, pendampingan atas korban, data kajian komunikasi serta kemitraan dan advokasi. Meski demikian Slamet mengatakan beberapa pikiran ini masih akan dibahas dengan anggota aliansi.
Dalam sesi diskusi para peserta banyak memberi pertimbangan tentang aliansi ini. Abdul Muis yang mewakili Nahdlatul Utama (NU) NTT mengharapkan agar aliansi ini melakukan kampanye tentang anti kekerasan ke sekolah-sekolah dan membuat vedio tentang larangan akan kekerasan terhadap anak kemudian diviralkan sebagai sarana edukasi kepada publik. Sedangkan Torty Ata, anggota aliansi ini mengharapkan agar ke depan aliansi ini dapat tumbuh lebih baik lagi.
Pada sesi terakhir yakni pembahasan tentang rencana penerbitan buku, NTT Satu Dalam Keberagaman, Sebuah Karya untuk Melindungi Anak disepakati beberapa hal, yakni launching dan bedah buku akan dilakukan paling lambat pada bulan Desember 2021. Disepakati pada HUT NTT tanggal 20 Desember 2021.
Saat ini kata Ketua Tim Penulis Buku, Yahya Ado, buku ini sudah mendapatkan ISBN dan sedang dalam persiapan cetak. Sesuai rencana pada tahap awal akan dicetak 600 eksemplar yang akan dibagikan kepada berbagai pihak di NTT. Khusus untuk bedah buku ini tim menyepakati akan dilakukan di Hotel Aston Kupang yang dihadiri berbagai kalangan. (pol)