Pengungsi Afghanistan Lapor Pegawai Rudenim Kupang ke Pimpinan Diduga Lakukan Aksi Tak Terpuji

Sejumlah pengungsi perempuan dan laki-laki asal Afghanistan melaporkan Ronald S, staf keamanan Rudenim Kupang kepada atasannya.

POS-KUPANG.COM/NOVEMY LEO
Perwakilan pengungsi afghnaistan, Kubra, Hadi dan Abbas, saat menemui Kepala Rudenim Kupang, Heksa Asyik S dan Kasubsi keamanan, Melky Kristain Ballo, melaporkan dugaan tindakan tak terpuji yang dilakukan oleh Ronald terhadap pengungsi, Kamis (18/11/2021) siang. 

Selama hamper satu jam pengungsi berdialog dengan Heksa dan Melky di Aula Rudenim, para pengungsi kembali ke kediamannya masing-masing. (vel)

Tidak Membela Anggota

Kepala Kemnhukham NTT, Mersy Djone, SH yang dihubungi Pos Kupang dari telepon genggamnya dari Kupang ke SoE mengatakan, "Kalau memang hal itu terjadi, maka saya akan minta pak Heksa mengambil tindakan tegas sesuai aturan yang berlaku. Jelas kami akan BAP dia. Dan jika dia terbukti melakukan hal itu, saya minta maaf," tegas Mersy.

Kepala Rudenim Kupang, Heksa Asyik , SH dan Kepala Subsi Kemanan, Melky Kristian Ballo  menegaskan akan segera mengklarifikasikan kejadian itu dengan melakukan BAP dan pemeriksaan terhadap Ronald S juga sejumlah pengungsi.

Setelah itu barulah mereka akan menentukan sikap apakah Ronald bersalah melakukan tindakan tersebut atau malah tidak melakukan tindakan itu.

Perwakilan pengungsi afghnaistan, Kubra, Hadi dan Abbas, saat menemui Kepala Rudenim Kupang, Heksa Asyik S dan Kasubsi keamanan, Melky Kristain Ballo, melaporkan dugaan tindakan tak terpuji yang dilakukan oleh Ronald terhadap pengungsi, Kamis (18/11/2021) siang.
Perwakilan pengungsi afghnaistan, Kubra, Hadi dan Abbas, saat menemui Kepala Rudenim Kupang, Heksa Asyik S dan Kasubsi keamanan, Melky Kristain Ballo, melaporkan dugaan tindakan tak terpuji yang dilakukan oleh Ronald terhadap pengungsi, Kamis (18/11/2021) siang. (POS-KUPANG.COM/NOVEMY LEO)

“Ronald bilang tidak. Ini nanti  kita ajak omong buktikan dulu. Artinya kalau Ronald tidak merasa bersalah baru kita suruh dia minta maaf, ya susah juga. Kalau memang anggota saya yang salah, saya suruh nanti minta maaf kepada anda. Tapi kalau dia tidak salah, apakah saya harus memaksa dia minta maaf, kan tidak bisa juga. Kalau dia tidak merasa salah dan tidak mau minta maaf dan anda mau lapor polis ya silahkan, saya tidak bisa larang,” kata Heksa.

Heksa berharap pengungsi menghargai proses hukum di Indonesia, harus ada bukti minimal 2 alat bukti.

Kepala Rudenim Kupang, Heksa Asyik , SH
Kepala Rudenim Kupang, Heksa Asyik , SH (POS-KUPANG.COM/NOVEMY LEO)

“Bukan berarti saya lindungi anak buah saya, tidak. Karena hukum itu tidak peduli biar pun itu anak buah saya kalau memang dia salah perlu ditegur kasih tindakan. Harus ada bukti. Kalau tidak ada bukti, jatuhnya fitnah, menuduh orang yang tidak benar,” tegas Heksa.

Kalau terbukti Ronlad bersalah maka Ronald harus minta maaf.

“Apa sih susahnya minta maaf, Tapi bagi kami ini bukan masalah minta maaf tapi kita bicara logika. Kalau orang tidak salah disuruh minta maaf kan pasti orang tidak mau, kecuali orang salah ya pasti mau. Tapi kalau orang salah dan pertama tidak ngaku tapi nanti terbukti bersalah, ya harus mau minta maaf. Tenang saja, kami tidak akan membela anak buah,” janji Heksa. 

Melky mengaku sudah memeriksa Ronald tapi keterangannya berbeda dengan laporan pengungsi.. “Jadi kalau ibu bilang suruh Ronald minta maaf sekarang, mohon maaf, saya tidak ijinkan anggota saya minta maaf. Mohon maaf bapak ibu,” tegas Melky.

Sambil mempraktekan keterangan Ronlad, Melki mengatakan, Ronald mengaku memegang handphone dengan kedua tangannya menggunakan ibu jari dan jari telunjuk dan jari lainnya tertekuk sedangkan jari tengahnya terangat.

Kepala Subsi Kemanan, Melky Kristian Ballo
Kepala Subsi Kemanan, Melky Kristian Ballo (POS-KUPANG.COM/NOVEMY LEO)

Namun karena mendengar versi pengakuan Kubra yang berbeda bahwa Handphone itu dipegang Ronald menggunakan tangan kiri sedangkan tangan kanannya diacungkan membentuk simbol makian, maka Melki berjanji akan mem-BAP Ronald. Untuk itu Melki akan memanggil beberapa pengungsi nanti untuk dimintai keterangannya.

Kubra sampai bersumpah demi Nama Tuhan bahwa Ronald melakukan tindakan tak terpuji tersebut kepada pengungsi. “Saya muslim ya, Tuhan paling atas. Dia tunjuk begitu dan itu bukan salah paham, atau salah lihat, dia tunjuk,” kata Kubra yang menyebutkan sejumlah pengungsi yang juga melihat aksi Ronald itu diantaranya Frista, Zubaida dan pengungsi laki-laki seperti Khalik dan Hadi.

“Ini baru satu pihak. Jadi jadi saya bilang, saya belum bisa memastikan siapa yang salah disini, Sayapun tidak salahkan anggota saya sendiri karena hanya sebelah pihak yang melihat. Jadi nanti saya akan panggil Ronald, periksa Ronald, apakah betul dia lakukan hal bodoh seperti kamu bilang. Kalau memang betul terbukti Ronald melakukan hal itu dan saya akan panggil Ronald dan minta maaf pada kalian, saya juga akan panggil wartawan,” janji Melky. (vel)

Halaman
123
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved