Berita NTT
Wagub Ajak Semua Pihak Bantu Mitigasi Bencana di NTT
Wakil Gubernur NTT ( Wagub NTT), Josef Nae Soi, minta semua stakholder di provinsi NTT terlibat dalam memitigasi bencana di NTT
Laporan reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi
POS-KUPANG.COM, KUPANG- Ancaman bencana alam terus mengintai provinsi NTT. Keterlibatan dari semua pihak diharapkan bisa membantu mitigasi atau pencegahan dini terhadap kejadian bencana alam yang sering melanda provinsi ini.
Wakil Gubernur NTT ( Wagub NTT), Josef Nae Soi, Selasa 16 November 2021 meminta agar semua stakholder yang ada di provinsi NTT bisa terlibat dalam memitigasi bencana di NTT.
"Kita mesti himbau kepada semua stakholder, tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda, tokoh wanita dan tokoh pendidik untuk kita ajak bersama mari kita bersama bahu membantu untuk memitigasi bencana," katanya.
Wagub Josef juga menyampaikan, dalam waktu dekat kepala BMKG akan melakukan rapat koordinasi bersama pemerintah provinsi NTT dan bupati serta wali kota se- NTT dalam rangka menghadapi ancaman bencana termaksud badai La Nina.
Baca juga: Wagub NTT : Saya Bakal Pecat Aparatur Sipil Negara Jika Korupsi
"Kepala BMKG hari Jumat akan datang, akan rapat dengan kita dan semua Bupati bagaimana menghadapi banjir La Nina dan sebagainya," ujarnya.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi NTT ingin BPBD di seluruh kabupaten kota sigap terhadap dampak yang mungkin disebabkn oleh adanya La Nina.
Berbeda dengan El Nino, La Nina sendiri adalah kondisi penyimpangan (anomali) suhu permukaan laut Samudera Pasifik tropis bagian tengah dan timur yang lebih dingin daripada kondisi normalnya.
Kepala BPBD NTT, Ambrosius Koda, menghimbau BPBD di Kabupaten/Kota memperhatikan terus peringatan dini dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
"Memastikan peringatan dini tersebut tersampaikan ke warga masyarakat teristimewa di wilayah rawan banjir dan longsor," katanya.
Untuk diketahui La Nina berpotensi mengancam ketahanan pangan yaitu sektor pertanian dan perikanan.
Untuk itu pemantauan kondisi di wilayah masing-masing perlu diaktifkan guna memitigasi juga melakukan sosialisasi dan edukasi terhadap warga di wilayah rawan bencana.
Simulasi penanganan darurat bencana hidrometeorologis untuk meningkatkan kesiapsiagaan terhadap ancaman bencana hidrometeorologis ini perlu dimulai. Pemprov NTT juga akan segera menerbitkan instruksi gubernur khusus untuk untuk mitigasi ini.
Berdasarkan kajian risiko bencana, kata dia, potensi wilayah terdampak antara lain DAS (Daerah Aliran Sungai) Benenain yang melintas wilayah TTS, TTU dan Malaka serta beberapa daerah lain.
Ancaman longsor juga tersebar di wilayah Flores pada umumnya yang topografinya lereng curam, wilayah Timor dan juga Sumba.