Berita Ende
Banyak Produk Ende Masih Susah Tembus Wisata Premium Labuan Bajo
seperti sayuran sawi, kolbis, buncis dan lain sebagainya tengah diupayakan untuk bisa masuk ke wisata premium Labuan Bajo
Penulis: Laus Markus Goti | Editor: Rosalina Woso
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Oris Goti
POS-KUPANG.COM, ENDE -- Produk lokal Kabupaten Ende rupanya masih susah menembus ke destinasi pariwisata premium, Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat.
Hal itu disampaikan Kadis Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD), Albert Yani, dalam Forum Pengembangan Desa Wisata Ende di Desa Detusoko Barat, Kabupaten Ende, Sabtu 13 November 2021.
Albert menyebut, ada 32 produk unggulan dan 20 diantaranya kategori premium, dari Kabupaten Ende yang belum bisa tembus wisata premium Labuan Bajo.
32 produk tersebut, terbagi dalam empat jenis produk, yakni, komoditi, makanan, kerajinan - souvenir dan jasa.
Sejauh ini, lanjut Albert, yang berjalan cukup bagus, bisa masuk ke hotel, restoran di Labuan Bajo baru satu komoditi, yakni kopi.
Baca juga: Bupati Ende Djafar Achmad Tidak Bisa Beri Komentar Soal Sosok Domi Mere
"Kalau produk - produk yang lain kita masih butuh beberapa persyaratan dasar, baik dari sisi keamanan. Khususnya produk makanan, kemasannya, label halalnya dan kadaluarsanya," urai Albert Yani.
"Kendalanya, kita belum tau jalur masuk untuk mendapatkan label halal. Sedangkan terkait legalitas itu intern kita, bisa kita lalui. Tapi dengan catatan produk - produk ini harus berkesinambungan," tambah Albert.
Menurutnya, komiditi lokal seperti sayuran sawi, kolbis, buncis dan lain sebagainya tengah diupayakan untuk bisa masuk ke wisata premium Labuan Bajo.
Menjawab hal itu, Direktur Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF), Shana Fatina, mengatakan pihaknya siap membantu agar produk Ende bisa tembus wisata premium Labuan Bajo.
"Teknisnya bisa didata oleh PMD, siapa saja dan apa saja produknya, bisa kirimkan surat ke kami," kata Shana, menegaskan bahwa BPOLBF akan membantu memfasilitasi.
Baca juga: Respon Bupati Djafar Usai Erik Rede Menang Pemilihan Wakil Bupati Ende
Dia menguraikan, saat ini saat ini BPOLF sudah membantu memasarkan produk dari kabupaten Sikka, Ngada, Ende." Namun, untuk Kabupaten Ende, baru kopi saja yang kita pasarkan," ujarnya.
Shana mengatakan, mereka ingin lebih banyak produk dari Ende yang bisa dipasarkan, misalnya, kerajinan tenun ikat dan ekonomi kreatif lainnya. Minimal menembus pasar domestik.
"Paling tidak memiliki įjin, berlabel halal dan produksinya berkesinambungan. Harus ada target dan bisa memenuhi permintaan konsumen sehingga kita tidak mengecewakan konsumen," tegasnya. (*)