Berita Kupang

Upaya Pencegahan Stunting di Kabupaten Kupang Libatkan Semua Elemen

perkembangan otak anak khususnya di seribu hari pertama kehidupan dan memberikan resiko lebih tinggi menderita penyakit kronis

Editor: Rosalina Woso
Dok. Prokompim
Pelaksanaan workshop pencegahan stunting di Kabupaten KupangĀ  

"Tinggal mempersiapkan perencanaan program Fase 3 di tahun 2022," ujar Pakereng.

Sementara Yusrini Rizki Pohan dari Danone Indonesia menambahkan, bertepatan dengan hari Kesehatan Nasional, informasi stunting sangat berpengaruh pada proses produktifitas bangsa yang berkaitan dengan keadaan ekonomi.

"Upaya pencegahan stunting di Indonesia sudah dilakukan sejak lama," sebutnya. 

Baca juga: RSU Kartini Kupang Gelar Acara Penghargaan Covid Hero, Masyarakat Pilih Pemenangnya

Danone Indonesia, kata dia, berupaya untuk mencegah stunting sejalan dengan visi misinya yaitu One Planet One Health.
Masalah stunting bukan hanya menjadi tugas Pemerintah saja, melainkan menjadi tugas kami di swasta.

Bagi Yusrini, pencegahan stunting harus dimulai dari remaja, ibu dan anak.

"Kami punya beberapa program pendukung diantaranya program Gesit, Edukasi untuk anak-anak, STBM sanitasi dan program air bersih hingga kolaborasi pentahelix," katanya.

Bupati Kupang, Korinus Masneno pada kesempatan tersebut berpesan, Danone dan YJPM agar terus membantu Kabupaten Kupang menangani masalah semacam ini.

"Pergi kemanapun boleh, asal kabupaten Kupang selalu dihati, dan kami tetap menanti," ucap Masneno.

Bupati Masneno menyebut, Workshop ini  diselenggarakan dalam rangka mengetahui kemajuan dari program Gasing Nekmese yang telah dilakukan sejak awal tahun 2021 di 8 desa intervensi program, yaitu Desa Oelbiteno, Desa Nunsaen, Desa Passi, Nonbaun, Oesusu,  Fatukona, Dea Tolnako dan Desa Camplong 2.

Baca juga: 83,65 Persen Warga di Kota Kupang Sudah Terima Vaksin Dosis I

Menurutnya, stunting mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan otak anak khususnya di seribu hari pertama kehidupan dan memberikan resiko lebih tinggi menderita penyakit kronis dimasa dewasanya.

Ia melaporkan, data di tahun 2019 jumlah balita stunting di Kabupaten Kupang sebesar 32,34%. Pada agustus menurun menjadi 22,3%. Dan pada tahun 2021 menurun hingga 10,04 %.

"Dari data tersebut dapat dilihat bahwa prevalensi stunting di Kabupaten Kupang terus menunjukkan penurunan yang signifikan. Semoga pada 2024 mendatang bisa menjadi 9,3%," terangnya.

Sebelumnya, Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat pada Rakor Percepatan dan Penurunan Pravelensi Stunting se-Provinsi NTT di Labuan Bajo Oktober lalu, menegaskan bahwa angka stunting di NTT harus turun menjadi nol (0%) ditahun 2022, itu yang disebut kerja keras.

Oleh karena itu, kita harus merubah pola kerja, pola pikir, dan inovatif, perlu konvergensi dan kolaboratif semua pihak agar target penurunan angka stunting dapat tercapai.

"Saya berharap, dengan menetapkan 100 desa Lokus penanganan stunting terintegrasi tahun 2022, pihak swasta dan LSM/NGO terutama Danone Indonesia melalui YJPM terus melanjutkan programnya di Kabupaten Kupang," ujar Masneno. (*)

Berita Pemprov NTT Terkini

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved