Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Jumat 12 November 2021: Ingat Waktu Lho

Kita masih dalam posisi duduk bersama para murid lain. Bersama mereka, kita mendengarkan Yesus yang masih tetap berbicara tentang Kerajaan Allah.

Editor: Agustinus Sape
Foto Pribadi
RD. Fransiskus Aliandu 

Tidaklah heran, sebagai Guru sejati, Yesus memperingatkan. "Ingatlah akan istri Lot". Dia berubah menjadi tiang garam (bdk. Kej 19:26), sebab ia menoleh ke belakang, tak rela meninggalkan Gomora.

Selain itu, begini pesan-Nya, "Pada malam itu kalau ada dua orang di atas satu tempat tidur, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan. Ada dua orang perempuan bersama-sama mengilang, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan" (Luk 17:34-35).

Kita mesti ingat pengajaran peringatan dari Sang Guru. Tak ada salahnya kita sibuk dengan segala kegiatan untuk bekerja dan menikmati hidup, mengejar karier dan prestasi.

Tapi dapat menjadi salah, bila diiringi "lupa akan Tuhan". Orang yang lupa akan Tuhan begitu sibuknya, sehingga boleh disebut pemakan, peminum, mupet (muka pesta), workaholic, pekerja keras, pembangun belaka. Tak ada waktu dan tempat untuk Tuhan.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Selasa 9 November 2021: Marah Karena Cinta

Maka tak ada salahnya kalau ada orang memberi nasihat atau mengingatkan, "Ingat waktu lho!" *

Teks Lengkap Bacaan Renungan Katolik 12 November 2021:

Ilustrasi bacaan renungan harian Katolik dari Alkitab.
Ilustrasi bacaan renungan harian Katolik dari Alkitab. (POS-KUPANG.COM/AGUSTINUS SAPE)

Bacaan Pertama: Kebijaksanaan 13:1-9

Jika mereka mampu menyelidiki jagat raya, mengapa mereka tidak menemukan penguasa semuanya itu?

Sungguh tolol karena kodratnya semua orang yang tidak mengenal Allah sama sekali; dan mereka tidak mampu mengenal

Dia yang ada dari barang-barang yang kelihatan, dan walaupun berhadapan dengan pekerjaan-Nya mereka tidak mengenal Senimannya.

Sebaliknya, mereka mengganggap sebagai allah yang menguasai jagat raya ialah api atau angin ataupun udara kencang, lagipula lingkaran bintang-bintang atau air yang bergelora ataupun penerang-penerang yang ada di langit.

Jika dengan menikmati keindahannya mereka sampai menganggapnya allah, maka seharusnya mereka mengerti betapa lebih mulianya penguasa kesemuanya itu.

Sebab Bapa dari keindahan itulah yang menciptakannya.

Jika mereka sampai dipesonakan oleh kuasa dan daya, maka seharusnya mereka menjadi insaf karenanya, betapa lebih kuasanya pembentuk semuanya itu.

Sebab orang dapat mengenal Khalik dengan membanding-bandingkan kebesaran dan keindahan ciptaan-ciptaan-Nya.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved