Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Sabtu 6 November 2021: Kesetiaan

Kesetiaan adalah hal sangat mendasar ketika kita meretas relasi sosial dengan orang lain. Kesetiaan itu menjadi zat perekat yang mengutuhkan hubungan

Editor: Agustinus Sape
Foto Pribadi
Pater Steph Tupeng Witin SVD 

Tukang dan arsitek mesti berpikir bagaimana merancang arsitektur bangunan yang kuat di atas landasan yang kokoh.

Ketika landasan bangunan rumah itu kuat dan kokoh, keindahan arsitektur seluruh bangunan akan hadir secara otomatis.

Tuhan menginspirasi kita melalui ajaran-Nya hari ini agar merintis masa depan dan menata kembali hidup kita saat ini melalui hal-hal kecil dan sederhana dengan ketekunan yang tinggi.

Ketekunan mengandaikan kesabaran. Nilai-nilai Kristus inilah yang akan melambungkan hal-hal kecil dan sederhana ke langit perkara-perkara yang lebih besar.

Perkara-perkara kecil yang dianjurkan Tuhan itu memang menjadi dasar pengujian iman yang mencakup ketekunan dan kesabaran.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Kamis 4 November 2021: Sukacita Bersama Sesama

Tuhan begitu sabar melakukan hal-hal kecil yang tidak pernah terbayangkan dalam benak banyak orang.

Ia lahir daam kesederhanaan bahkan kehinaan. Ia memilih orang-orang kecil jadi pengikut-Nya.

Ia makan dengan orang berdosa. Ia menyembuhkan orang-orang kecil korban diskriminasi elite agama-politik Yahudi.

Bahkan Ia rela mengambil rupa seorang penjahat-tindakan yang melampaui akal sehat-hanya untuk menyelamatkan kita.

Hal yang dianggap “bodoh” oleh kalangan elite agama Yahudi justru menjadi gerbang kemuliaan bagi Tuhan sekaligus tamparan keras yang menghina kemunafikan mereka.

Maka ketika kita melakukan hal-hal kecil dan sederhana dengan cinta yang besar, ketekunan yang tinggi dan kesabaran yang tak pernah surut, kita sesungguhnya mengkritik nafsu besar orang menjadi tenar dalam sekejap dengan kecerobohan akal sehat: melakukan hal besar yang membawa risiko yang berat bagi banyak orang.

Di hadapan mamon, Tuhan mengajak kita untuk tidak memusuhi mamon. Cara kita memandang dan menggunakan mamon itulah yang menjadi pembeda kita sebagai pengikut Tuhan dengan penyembah dewi mamon ini.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Jumat 5 November 2021: Bijak Hadapi Kenyataan

Mamon sejatinya baik. Kesekarahan dan kerakusan manusialah yang mengubah mamon menjadi malapetaka.

Tuhanlah yang menciptakan mamon untuk menolong manusia selama hidup di dunia. Maka Tuhan mengingatkan kita agar menjadikan mamon sebagai jalan menuju Allah.

Caranya? Mamon tidak sekadar jadi pemuas keinginan pribadi yang tidak pernah akan terpuaskan.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved