Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Jumat 5 November 2021: Bijak Hadapi Kenyataan

Tuan mengetahui “kecekatan” bendahara lalu memujinya karena dia telah berperan dengan cerdik.

Editor: Agustinus Sape
Foto Pribadi
Pater Steph Tupeng Witin SVD 

Bendahara yang tidak jujur (tidak setia) itu mengurangi jumlah hutang debitur tuannya yang menjadi jatah pribadinya untuk menyelamatkan masa depannya.

Tuhan menghendaki kita yang mengaku diri sebagai pengikut-Nya bertindak lebih dari itu: tanpa melekatkan hati pada harta tetapi membagikan harta yang kita miliki sebagai titipan Allah kepada sesama yang lebih membutuhkan.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Jumat 5 November 2021: Tuan Itu Memuji Bendahara

Kita diajak lebih bijaksana menggunakan harta duniawi sebagai investasi rohani, sama seperti orang-orang duniawi menggunakan uangnya untuk mendapatkan keuntungan material.

Waktunya akan tiba ketika uang menjadi sesuatu yang sudah berlalu.

Ketika kematian tiba, roh manusia kembali kepada Allah (Pkh 12:7).

Allah menyambut semua umat-Nya yang selama ziarah di dunia tidak mengikatkan hatinya pada kekayaan duniwi tetapi mengumpulkan harta di Sorga.

"Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi…Tetapi kumpulkanlah harta di Sorga" (Mat 6:19, 20).

Baca juga: Renungan Harian Katolik Senin 1 November 2021: Orang Sederhana

Mari kita bijaksana menggunakan uang dan harta duniawi demi Kerajaan Allah yang hadir dalam diri sesama yang sangat membutuhkan uluran kasih Tuhan melalui kita.

Teks Lengkap Bacaan Renungan Katolik 5 November 2021:

Ilustrasi bacaan renungan harian Katolik dari Alkitab.
Ilustrasi bacaan renungan harian Katolik dari Alkitab. (POS-KUPANG.COM/AGUSTINUS SAPE)

Bacaan Pertama: Roma 15:14-21

Aku menjadi pelayan Kristus Yesus bagi bangsa-bangsa bukan Yahudi supaya mereka diterima Allah sebagai persembahan yang berkenan di hati-Nya

Saudara-saudara, aku sendiri yakin bahwa kalian penuh dengan kebaikan dan segala pengetahuan, dan bahwa kalian sanggup untuk saling menasihati.

Namun karena kasih karunia yang telah dianugerahkan Allah kepadaku, aku di sana-sini dengan agak berani telah menulis kepadamu untuk mengingatkan kalian, bahwa aku boleh menjadi pelayan Kristus Yesus bagi bangsa-bangsa bukan Yahudi.

Aku boleh melayani pemberitaan Injil Allah, supaya bangsa-bangsa bukan Yahudi dapat diterima oleh Allah sebagai persembahan yang berkenan di hati-Nya, yang disucikan oleh Roh Kudus.

Maka aku boleh bermegah dalam Kristus tentang pelayananku bagi Allah.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved