Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Kamis 4 November 2021: Karena Cinta

Saya tidak ingat persis lagi sebuah film yang menggambarkan heroisme seorang petugas pemadam kebakaran.

Editor: Agustinus Sape
Foto Pribadi
Pater Steph Tupeng Witin SVD 

Renungan Harian Katolik Kamis 4 November 2021: Karena Cinta (Luk 15: 1-9)

Oleh: Pater Steph Tupeng Witin SVD

POS-KUPANG.COM - Saya tidak ingat persis lagi sebuah film yang menggambarkan heroisme seorang petugas pemadam kebakaran.

Ia menerobos kobaran api untuk menyelamatkan tiga anak kecil yang terjebak dalam sebuah rumah yang terbakar.

Warga yang berkerumun tidak memiliki harapan lagi bahwa tiga “malaikat kecil” itu bisa selamat.

Akhirnya, petugas heroik itu keluar dari kobaran nyala api dengan membawa tiga anak kecil.

Tubuhnya terbakar. Tidak utuh lagi. Ia pingsan. Tiga anak itu selamat dievakuasi ke rumah sakit.

Mengapa seseorang yang tidak memiliki hubungan darah dan kekerabatan itu begitu berani mempertaruhkan nyawa untuk menyelamatkan nyawa tiga anak kecil itu?

Jawaban sangat sederhana: Ia berani melakukan semua itu hanya karena cinta.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Rabu 3 November 2021: Barui Komitmen

Cinta kasih mendorong seseorang untuk melakukan hal-hal yang sama sekali tidak terbayangkan dalam otak.

Cinta kasih berarti berjuang untuk melindungi dalam ketekunan.

Cinta kasih berarti menanggung risiko penolakan, siap terluka oleh kekerasan fisik dan rela disingkirkan dari relasi sosial.

Cinta kasih itu kebenaran kekal. Dia setia bertahan dalam tantangan.

Kiblatnya: demi kebaikan orang-orang yang kita cintai.

Hanya cinta murni yang mengutuhkan kepingan-kepingan diri yang tercerai-berai.

Maka, cinta kasih itu menyatukan, menyempurnakan.

Perumpamaan tentang domba dan dirham yang hilang sesungguhnya menarasikan cinta Tuhan yang tiada batasnya bagi kita.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Selasa 2 November 2021: Hidup Kekal Bersama Allah

Tuhan mengasihi kita dengan kenikmatan luar biasa.

Dia menerobos cara pandang kaum elite bangsa Yahudi dengan kasih yang dahsyat untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang.

Allah sampai mengutus Putera-Nya yang tunggal ke dunia (Yoh 3:16-17).

Bahkan rela menderita hingga tergantung di palang Golgotha.

Salib, penderitaan dan kematian Tuhan merupakan ajakan bagi kita untuk kembali ke rumah-Nya.

Sebuah jalan cinta melampaui perhitungan matematis yang mengagungkan aspek kuantitas semata.

Bagi orang Yahudi, angka 100 itu simbol kesempurnaan. Lambang keutuhan. Ukuran yang penuh. Tidak bertambah lagi.

Orang yang memiliki 100 ekor domba berarti memiliki kekayaan yang sangat melimpah, tidak perlu ditambah lagi.

Sepuluh dirham juga simbol bagi perempuan yang memiliki jumlah yang utuh, milik sebesar-besarnya yang ia punyai.

Tapi kalau kurang satu saja, maka tidak utuh lagi. Satu ekor domba hilang dari 100 berarti kekayaan tidak utuh lagi.

Satu dirham yang kecil saja hilang berarti merobek keutuhan kekayaan. Merabik kesempurnaan.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Rabu 3 November 2021: Pilihan Tegas

Kekurangan itu sangat mengusik ketenangan hidup.

Maka pemilik domba dan dirham berusaha keras untuk menemukan yang hilang agar membuat milik mereka utuh kembali.

Hal menonjol yang mesti kita renungkan lebih mendalam dari kedua perumpamaan ini bukan kehilangan, bukan pula kegembiraan setelah mendapatkan utuh kembali, melainkan usaha keras mencari yang hilang untuk mengutuhkan kembali itu.

Itulah sumber kebahagiaan. Kegembiraan dirayakan di atas keringat perjuangan tanpa lelah dan upaya keras tanpa menyerah pada putus asa yang menyergap batin.  

Tuhan begitu setia dan tidak pernah lelah mencari dan merawat serta menjaga hidup kita.

Tuhan hendak bilang: kita sangat berharga di mata-Nya.

Noda dan dosa yang melekat pada diri kita tidak mengaburkan pandangan-Nya untuk terus menelusuri sejarah ziarah hidup kita.

Kenikmatan kasih Tuhan ini rasanya tak akan bertepi dengan menepinya usia kita. “Jadi baik hidup atau mati, kita adalah milik Tuhan” (Rm 14:8b).

Baca juga: Renungan Harian Katolik Kamis 4 November 2021: Sukacita Bersama Sesama

Bagaimana dengan kita setelah mereguk nikmat cinta Tuhan sepanjang perjalanan ini?

Ketika Tuhan telah menemukan kita, ada kekuatan rohani baru yang Tuhan tambahkan.

Kekuatan itu mesti menjadi rahmat sekaligus undangan agar kita memiliki sikap lebih peka, peduli dan tidak lelah mengulurkan tangan menolong saudara-saudari kita yang terpinggirkan, yang dikucilkan dari ruang sosial dengan sederet alasan pembenaran dan menghidupkan kembali lilin harapan sesama yang redup di tengah situasi yang sangat sulit dan berat ini.

Kita tergerak melakukan semua ini hanya karena cinta-Nya melalui kita yang rapuh ini.*

Teks Lengkap Bacaan Renungan Katolik 4 November 2021:

Ilustrasi bacaan renungan harian Katolik dari Alkitab.
Ilustrasi bacaan renungan harian Katolik dari Alkitab. (POS-KUPANG.COM/AGUSTINUS SAPE)

Bacaan Pertama Roma 14:7-12

Entah hidup, entah mati, kita tetap milik Tuhan

Saudara-saudara, tiada seorang pun di antara kita yang hidup untuk dirinya sendiri, dan tidak ada seorang pun yang mati untuk dirinya sendiri.

Sebab jika kita hidup, kita hidup bagi Tuhan, dan jika kita mati, kita mati bagi Tuhan.

Jadi entah kita hidup entah mati, kita tetap milik Tuhan. Sebab untuk itulah Kristus telah mati dan hidup kembali, supaya Ia menjadi Tuhan, baik atas orang-orang mati, maupun atas orang-orang hidup.

Tetapi engkau, mengapakah engkau menghakimi saudaramu?

Atau mengapa engkau menghina saudaramu?

Sebab kita semua harus menghadap takhta pengadilan Allah.

Sebab dalam Kiab Suci tertulis, “Demi Aku hidup”’ demikianlah sabda Tuhan, “semua orang akan bertekuk lutut di hadapan-Ku dan semua orang akan memuliakan Allah.”

Demikianlah masing-masing di antara kita akan memberi pertanggungjawaban kepada Allah tentang dirinya sendiri.

Demikianlah Sabda Tuhan

Syukur Kepada Allah.

Mazmur Tanggapan: 27:1.4.13-14

Refr.: Tuhan, Engkaulah penyelamatku

2. Tuhan adalah terang dan keselamatanku, kepada siapakah aku harus takut? Tuhan adalah benteng hidupku, terhadap siapakah aku harus gentar?

3. Satu hal telah kuminta kepada Tuhan, satu inilah yang kuingini: diam di rumah Tuhan seumur hidupku, menyaksikan kemurahan Tuhan, dan menikmati bait-Nya.

4. Sungguh, aku percaya akan melihat kebaikan Tuhan di negeri orang-orang yang hidup! Nantikanlah Tuhan! Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu! Ya, nantikanlah Tuhan!

Bait Pengantar Injil Matius 11:28

Refr.: Alleluya, alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya, alleluya

Datanglah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat. Aku akan memberikan kelegaan kepada kalian.

Bacaan Injil Lukas 15:1-10

Akan ada sukacita di surga karena satu orang berdosa yang bertobat

Para pemungut cukai dan orang-orang berdosa biasa datang kepada Yesus untuk mendengarkan Dia.

Maka bersungut-sungutlah orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat, katanya, “Orang ini menerima orang-orang berdosa dan makan bersama dengan mereka.”

Maka Yesus menyampaikan perumpamaan berikut kepada mereka, “Siapakah di antaramu yang mempunyai seratus ekor domba lalu kehilangan seekor, tidak meninggalkan yang 99 ekor di padang gurun dan pergi mencari yang sesat itu sampai ia menemukannya?

Dan kalau telah menemukannya, ia lalu meletakkannya di atas bahu dengan gembira.

Setibanya di rumah ia memanggil sahabat-sahabat dan tetangga-tetangganya serta berkata, ‘Bersukacitalah bersama aku, sebab dombaku yang hilang telah kutemukan.’

Aku berkata kepadamu, demikian juga akan ada sukacita di surga karena satu orang berdosa yang bertobat, lebih daripada sukacita karena sembilan puluh sembilan orang benar yang tidak memerlukan pertobatan.

Atau wanita manakah yang mempunyai sepuluh dirham, lalu kehilangan satu di antaranya, tidak menyalakan pelita dan menyapu rumah serta mencarinya dengan cermat sampai ia menemukannya?

Dan kalau telah menemukannya, ia memanggil sahabat-sahabat dan tetangga-tetangganya serta berkata, ‘Bersukacitalah bersama aku, sebab dirhamku yang hilang telah kutemukan.’

Aku berkata kepadamu: Demikian juga akan ada sukacita pada malaikat Allah karena satu orang berdosa yang bertobat.”

Demikianlah Injil Tuhan

Terpujilah Kristus.

Renungan Harian Katolik lainnya

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved