Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik 2 November 2021, Pengenangan Arwah Semua Orang Beriman: Tititan Penyucian
Kematian boleh dipandang sebagai titian yang menghubungkan dunia ini dengan dunia mendatang, antara kehidupan sekarang dengan kehidupan nanti.
Tapi pikiran sehat mengatakan adanya titian penantian. Sebab tak semua orang meninggal dalam keadaan bersih total. Padahal mereka harus memandang Tuhan yang kudus.
Masih ada jiwa yang membutuhkan pembersihan. Masih ada jiwa yang terlalu baik untuk dimasukkan ke dalam api neraka. Tetapi juga yang belum begitu suci untuk langsung masuk kebahagiaan surga.
Tidak ada satu jiwa yang memasuki kebahagiaan surga dan memandang wajah Tuhan, kecuali kalau ia bersih sama sekali pada saat kematian.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Sabtu 30 Oktober 2021: Rendah Hati di Hadapan Tuhan
Maka pikiran sehat pun berkesimpulan bahwa harus ada suatu tempat penyucian. Di tempat inilah jiwa dibersihkan sebelum beralih masuk ke dalam kebahagiaan sempurna.
Iman kita akan tempat penantian sungguh menggembirakan hati kita. Tempat penantian meyakinkan kita bahwa kita masih berhubungan dengan orang-orang yang kita kasihi, yang telah meninggal.
Kita terhibur, karena kita masih dapat membantu mereka dengan doa-doa kita. *
Teks Lengkap Bacaan Renungan Katolik 2 November 2021:

Bacaan Pertama 2 Makabe 12:43-46
Kami yakin bahwa orang yang meninggal dengan saleh akan menerima pahala yang indah
Setelah menguburkan tentara yang gugur dalam pertempuran, Yudas, panglima Israel, menyuruh mengumpulkan uang di tengah-tengah pasukan.
Lebih kurang dua ribu dirham perak dikirimkannya ke Yerusalem untuk mempersembahkan kurban penghapus dosa.
Ini sungguh suatu perbuatan yang sangat baik dan tepat, karena Yudas memikirkan kebangkitan.
Sebab jika tidak menaruh harapan bahwa orang-orang yang gugur itu akan bangkit, niscaya percuma dan hampalah mendoakan orang-orang mati.
Lagipula Yudas ingat bahwa tersedialah pahala yang amat indah bagi sekalian orang yang meninggal dengan saleh.
Ini sungguh suatu pikiran yang mursid dan saleh.