Berita Nagekeo
Pemeriintah Kabupaten Nagekeo Diminta Siapkan Lahan untuk Mendukung Program TJPS
Pemerintah Daerah Kabupaten Nagekeo diminta untuk menyiapkan lahan seluas-luasnya untuk mendukung program Tanam Jagung Panen Sapi (TJPS) yang menjadi
Penulis: Thomas Mbenu Nulangi | Editor: Ferry Ndoen
Pemkab Nagekeo Diminta Siapkan Lahan untuk Mendukung Program TJPS
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Tommy Mbenu Nulangi
POS-KUPANG.COM | MBAY-Pemerintah Daerah Kabupaten Nagekeo diminta untuk menyiapkan lahan seluas-luasnya untuk mendukung program Tanam Jagung Panen Sapi (TJPS) yang menjadi program unggulan dari pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Lahan yang disiapkan oleh pemerintah Kabupaten tersebut merupakan lahan yang berada dalam satu hamparan dengan luas sekitar 10 sampai 20 hektar.
Hal tersebut Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) Provinsi NTT, Kosmas D. Lana kepada Pos Kupang usai mengikuti kegiatan talk show di Aula VIP Bupati Nagekeo, Jumat 29 Oktober 2021.
Kosmas mengatakan, lahan yang disiapkan tersebut nantinya akan digunakan untuk mendukung salah satu program unggulan dari pemerintah provinsi NTT dibawah kepemimpinan Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat yakni program Tanam Jagung Panen Sapi.
Baca juga: Kontingen Bumi Cendrawasih Papua Masuk 5 Besar, Gubernur Lukas Enembe Apresiasi Atlet PON XX Papua
"Sinergi yang diinginkan itu begini, Kabuapten menyiapkan lahan. Tapi jangan kecil-kecil, 10 atau 20 hektar begitu. Tapi lahan kompak yang berada dalam satu hamparan. Dan sedapat mungkin yang sudah ada air untuk mendukung program TJPS," ujar Kosmas.
Kosmas mengungkapkan, Kabupaten Nagekeo memiliki potensi lahan yang sangat subur dengan hampatan yang begitu luas misalnya di dataran Mbay atau di Kecamatan Boawae. Setelah sudah menyiapkan lahan, pemerintah Kabupaten memberitahu kepada pemerintah provinsi untuk dapat menyiapkan input produksinya.
"Benih, traktor, lalu nanti kita juga yang membeli jagung masyarakat itu dengan harga 3.200 ditingkat petani. Dan itu praktek-praktek di kabupaten lain sudah dilakukan. Itu yang dinamakan sinergitas," jelasnya.
Kosmas menjelaskan, secara harafiah, memang tidak mungkin orang memanam jagung namun memanen sapi. Namun secara filosofis, Gubernur menginginkan bahwa pemerintah Kabupaten dapat memanfaatkan lahan yang kosong dengan menanam semua jenis tanaman termasuk menanam jagung.
Dengan menanam jagung dan didukung dengan input produksi dari pemerintah provinsi NTT, maka sangat mungkin NTT menjadi salah satu provinsi yang menyumbang jagung di Indonesian.
"Dan ketika program itu berjalan, ada hal mendidik yang ditanamkan disana. Ada nilai edukasi yang kita yang mau diberikan kepada warga kita," ungkapnya. (mm)