Berita Flores Timur

Lino Wain, Mata  Air Ajaib di Tepi Pantai Flores Timur

Awalnya, Lino mengira air yang diminum burung tersebut adalah air laut, karena berada persis di bibir laut.

Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/AMAR OLA KEDA
Beberapa wisatawan lokal sedang mengambil air di mata air Lino Wain sebagai bekal dalam perjalanan 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM,Amar Ola Keda

POS-KUPANG.COM, LARANTUKA-- Desa Lewobunga, Kecamatan Tanjung Bunga, Kabupaten, Flores Timur masih tergolong terisolir.

Pasalnya, akses jalan menuju wilayah ini belum diaspal. Selain akses jalan, warga di wilayah ini juga belum menikmati signal telepon atau internet.

Untuk mendapat signal telepon atau internet, warga terpaksa berjalan sekitar 5 KM untuk melakukan telepon atau menggunakan media sosial. 

Meski terpencil, namun desa ini memiliki banyak potensi wisata budaya maupun bahari. Salah satunya mata air ajaib yang menjadi daya tarik tersendiri. Namanya, Lino Wain.

Unik memang, karena meski letaknya langsung di bibir pantai, namun airnya tak terasa payau.  Bahkan airnya lebih dingin dan jernih bak mata air gunung.

Lino Wain juga oleh warga setempat dipercaya bisa menyembuhkan beberapa penyakit seperti gatal, batuk pilek dan penyakit lainnya. 

Baca juga: Pemda Flores Timur Belum Siapkan Mitigasi di Lokasi Bencana Seroja Adonara

Salah satu tokoh adat Lewobunga, Anton Poi Aran (68) mengatakan, mata air itu ditemukan pada tahun 1800 oleh seorang warga Aransina di ujung Tanjung Bunga Barat, bernama Lino.

Ia menuturkan, pada suatu hari, Lino berjalan melintasi wilayah itu. Ia kehausan dan mencari air minum. Ia pun memutuskan meminta air di warga setempat, namun warga yang saat itu sedang kesulitan makanan dan minuman tak bisa memberinya. 

Lino kemudian memutuskan melanjutkan perjalanan. Belum jauh dari desa tersebut, ia melihat segerombolan burung sedang menikmati air di pinggir pantai

 Awalnya, Lino mengira air yang diminum burung tersebut adalah air laut, karena berada persis di bibir laut.

Ia pun mencobanya. Rupanya rasa air itu tidak lagi asin dan sudah berubah jadi air tawar. 

Baca juga: Pemda Flores Timur Diminta Siapkan Tata Ruang Litigasi Hadapi Bencana

Lino lalu kembali ke kampung itu dan memberitahukan ke warga untuk segera mengambil air itu untuk dikonsumsi. Sejak saat itu, mata air itu dinamakan Lino Wain (air milik Lino).

"Saat air laut pasang, mata air itu ditutupi air laut. Tapi saat air laut surut, rasanya tetap sama. Tidak payau atau asin. Rasanya seperti mata air di gunung," ujarnya kepada wartawan, Kamis 28 Oktober 2021.

Ia mengaku air itu bisa menyembuhkan berbagai penyakit. Bahkan, jika ia terserang encok, batuk atau gatal-gatal, ia hanya mengkonsumsi Lino Wain. Tak lama kemudian, sakitnya itu langsung sembuh. 

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved