Berita Nasional
Hasil Survey, 5 Menteri Terbaik, 5 Menteri Terburuk, Prof Lili: Sebaiknya Jokowi Segera Mereshuffle
Sedangkan lima Menteri terburuk saat ini adalah (1) Kemensos, (2) Kemenkes, (3) Kemenkumham, (4) Kementerian Kelautan dan Perikanan, dan (5) Kemenag.
Elektabilitas Capres alternatif dengan Cluster Politisi ada nama Khofifah 10% Zainudian Amali 9,5% dan Mahfud MD 9,1% .
Elektabilitas Capres alternatif dengan Cluster Profesional ada nama Sandiaga Uno 30%, Ridwan Kamil 25% dan Nadim Makarim 9%.
Yasin Mohammad mengatakan, nama-nama potensial diatas memiliki modal elektoral dan berpotensi menjadi cawapres alternatif pada Pemilu 2024.
Sedangkan elektabilitas Parpol, LSIN melakukan survei dengan simulasi pertanyaan Top of Mind maupun pertanyaan tertutup.
Dengan simulasi pertanyaan tertutup saat responden diajukan pertanyaan jika Pileg dilaksanakan hari ini anda memilih partai apa?.
Temuan survei LSIN menunjukkan saat ini 3 Parpol terbesar elektabilitas adalah PDIP dengan elektabilitas 18%, disusul kemudian Gerindra 14% dan Golkar 11,6% urutan keempat demokrat 11,2%.
Sedangkan di parpol berbasis dukungan Islam partai PKS stabil elektabilitas di angka 7%, PKB 6,4% selebihnya masih berada di bawah 3% untuk Parpol berbasis masa Islam.
Merujuk pada temuan tersebut, menurut Yasin Mohammad, Partai Golkar cenderung mengalami penurunan elektabiltas jika dibandingkan tren survei-survei elektabilitas sebelumnya.
Sementara Partai Demokrat mengalami tren kenaikan elektabilitas. Dengan situasi Pemilu masih panjang elektabilitas berpotensi fluktuatif namun diperkirakan tetap akan didomonasi oleh Parpol nasionalis yaitu PDIP, Gerindra, Golkar dan Demokrat.
Melihat temuan survei tersebut Prof. Lili Romli bahwa parpol berbasiis masa Islam cukup dilematis, selain tidak bisa di papan atas juga terbentur konflik perpecahan.
“Parpol Islam kesulitan naik, berada di midle class. Sudah begitu mengalami perpecahan seperti PKS dan PAN”. Ujar Prof Lili Romli.
Sementara itu, Abdul Azis (Dirketru Riset Dialektika Institute) berharap publik dapat memilih Capres secara cerdas.
Survei LSIN ini menjadi edukais politik bagi publik. Apalagi memunculkan tokoh-tokoh alterntaif. Jangan sampai publik nanti memilih Capres hanya karena popularitasnya saja namun juga kinerjanya.
Survei nasional LSIN mengukur persepsi publik terhadap kepuasan kinerja Pemerintah dan Kabinet dilakukan rentang waktu 8-15 Oktober 2021, melibatkan 1.200 responden dari 34 Provinsi di Indonesia dengan metode pengambilan data melalui telepolling.
Survei nasional LSIN ini mengambil sampel sepenuhnya secara acak (probability sampling), menggunakan metoda penarikan sampel acak sederhana (simple random sampling), dengan memperhatikan urban/rural dan proporsi antara jumlah sampel dengan jumlah penduduk di setiap Provinsi. Pemilihan responden dilakukan secara acak sistematis program komputerisasi yaitu dengan memasukkan data base nomor telepon.