Berita Flores Timur
Penguatan Karakter Pelajar SMAK Frateran Podor di Momentum Bulan Bahasa dan Sumpah Pemuda
Penguatan Karakter Pelajar SMAK Frateran Podor Larantuka di Momentum Bulan Bahasa dan Sumpah Pemuda
lihat foto
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Amar Ola Keda
POS-KUPANG.COM, LARANTUKA- Sepanjang bulan Oktober yang diperingati sebagai bulan bahasa dan sastra, SMAK Frateran Podor Larantuka, Kabupaten Flores Timur menggelar kegiatan Apresiasi Keindahan Bahasa dan Sastra atau Aksara 1.
Kepala SMAK Frateran Podor Larantuka, Fr. M. Yoseph Weko, S.Ag. M.M didampingi Humas, Kristinus Ulu Moruk, S. Fil mengatakan, dalam kegiatan Aksara 1, pihaknya menggelar berbagai perlombaan seperti penulisan esai, cipta puisi, debat, reportase, musikalisasi puisi, pidato bahasa Inggris dan story telling.
"Puncaknya di hari Kamis 28 Oktober, siswa mengikuti refleksi kebangsaan sebagai titik simpul kegiatan Aksara 1 dalam memontum hari sumpah pemuda," ujarnya kepada wartawan, Kamis 28 Oktober 2021.
Ia menjelaskan, kegiatan Aksara 1 bertujuan untuk mengedukasi dan membangun kembali kesadaran pelajar atau pemuda untuk memiliki semangat nasionalisme, yang salah satunya adalah menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam aktivitas sehari-hari.
Baca juga: SMAS Katolik Frateran Podor Salurkan Logistik Untuk Korban Erupsi Ile Lewotolok
"Sekolah memberi peluang kepada peserta didik atau pemuda untuk berkreativitas melalui kegiatan yang edukatif. Dan, ternyata anak-anak sangat luar biasa. Hasilnya sangat memuaskan. Mereka menggunakan kesempatan ini untuk mengerahkan seluruh kemampuan mereka," katanya.
Selain edukasi, kata dia, kegiatan itu juga bertujuan menguatkan karakter peserta didik.
"Mereka memang sudah punya karakter, tapi kita kuatkan lagi. Di kegiatan ini, mereka bisa berdiskusi, saling belajar, mengeluarkan pikiran, ide dan gagasan. Mereka tampilkan potensi diri yang dimiliki," imbuhnya.
Koordinator kegiatan, Ineke Theresia Bahy mengatakan, perubahan sistem pendidikan saat ini menuntut peserta didik harus memiliki kemampuan berliterasi yang baik. Membaca atau menulis dengan baik dan berpikir kritis.
"Melalui kegiatan ini bukan saja mengasah keterampilan, tapi berkaitan dengan pendidikan akademik sendiri. Kemampuan seperti membaca diasah lagi. Melalui lomba esai peserta dituntut membaca untuk melengkapi esai. Dari membaca mereka diajar untuk menulis puisi atau cipta puisi," kata Ineke Bahy.
"Kita mengasah keterampilan mendengar melaui debat dan melatih keterampilan berbicara. Disitu kita bisa melihat peserta didik punya kemampuan berpikir terhadap suatu masalah," sambungnya.
Menurut dia, sebagai lembaga pendidikan menampung segala potensi dan mengasahnya, sehingga potensi yang ada bisa terus dikembangkan.
"Kita tidak hanya mengutamakan keberhasilan akademik tapi keterampilan dan potensi peserta didik harus terus diasah dan dikembangkan," katanya.
Ia mengatakan, kesadaran literasi masyarakat Flotim saat ini sudah sangat tinggi. Hal itu dibuktikan dengan hadirnya pondok baca atau komunitas baca sampai di desa-desa.
Sementara itu, Yohana Christanty Golu Ritan, yang juga koordinator kegiatan menambahkan, penguasaan literasi merupakan indikator penting untuk meningkatkan prestasi generasi muda dalam mencapai kesuksesan. Budaya literasi, lanjut dia, sangat bermanfaat dalam mewujudkan peran generasi muda dalam aspek pembangunan bangsa yang berkarakter.
"Sebelumnya ada perlombaan pesta sekolah, kemudian diikuti dengan aksara 1 maka, antusias anak-anak sangat tinggi. Mereka mampu menunjukkan kemampuan mereka di bidang bahasa," tutupnya. (*)
