Berita NTT
Angkot Mogok, Begini Keluhan Pengusaha dan Sopir Angkot
sejumlah pengusaha dan sopir angkutan kota (angkot) di Kota Kupang mengeluhkan ketiadaan BBM jenis premium. Saat ini premium disubstitusi ke Pertalite
Penulis: Oby Lewanmeru | Editor: Ferry Ndoen
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM/KUPANG -- Sejumlah pengusaha dan sopir angkutan kota (angkot) di Kota Kupang mengeluhkan ketiadaan BBM jenis premium. Saat ini premium disubstitusi ke Pertalite, namun harga Pertalite juga tinggi, sehingga perlu ada penyesuaian tarif angkot.
Informasi yang diperoleh dari beberapa sopir angkot yang mendatangi Gedung DPRD NTT, Rabu 27 Oktober 2021 mengatakan, saat ini mereka semakin sulit berusaha
Pasalnya, biaya membeli BBM tidak sebanding dengan pendapatan yang diperoleh.
Apalagi, saat ini BBM jenis premium sudah tidak ada atau langka.
Baca juga: Info Sport Peparnas XVI, Papua Terjunkan 9 Atlet Cabor Tenis Lapangan Kursi Roda
Demsi Tasik, salah satu pengusaha angkot mengatakan, kehadiran mereka untuk mempertanyakan kebijakan pemerintah terkait BBM dan juga tarif.
Menurut Tasik, saat ini premium sudah langka, bahkan tidak ada sehingga mereka harus mengisi Pertalite.
"Harga Pertalite juga tinggi, sementara tarif angkot tetap tidak berubah," kata Tasik.
Saat itu Tasik juga menanyakan apakah dengan kehadiran mereka di DPRD NTT harus lagi menyampaikan surat tertulis sebagai aspirasi dari masyarakat atau tidak.
Pantauan POS-KUPANG.COM, Rabu sekitar pukul 9.45 wita, sejumlah angkot masuk ke Kantor DPRD NTT.
Angkot yang mendatangi Gedung DPRD NTT, yakni angkot lin Kuanino-Walikota (lampu 27), Oepura-Walikota (lampu 7) dan angkot jurusan Kupang-Walikota (lampu 10).