BPOLBF Dorong Desa Wisata Mandiri Kawasan Flores Lembata Alor dan Bima

Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) menggelar Webinar Desa Wisata Floratama (Flores, Lembata, Alor, dan Bima) Season 4.0. Mengusung

Penulis: Gecio Viana | Editor: Ferry Ndoen
BPOLBF Dorong Desa Wisata Mandiri Kawasan Flores Lembata Alor dan Bima
ISTIMEWA
Direktur Utama BOPLBF, Shana Fatin

BPOLBF Dorong Desa Wisata Mandiri Kawasan Floratama

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Gecio Viana

POS-KUPANG.COM | LABUAN BAJO - Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) menggelar Webinar Desa Wisata Floratama (Flores, Lembata, Alor, dan Bima) Season 4.0. Mengusung tema “Optimalisasi Pemanfaatan Potensi Lokal Dalam Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat di Desa Wisata”.

Webinar digelar secara virtual melibatkan Desa-Desa Wisata di Kawasan Floratama pada Jumat, 22 Oktober 2021.

“Webinar ini kami harapkan bisa membantu para pengelola desa untuk dapat mengoptimalisasikan potensi wisata yang ada di desa melalui pemberdayaan terutama sumber daya manusianya sehingga mampu menghasilkan nilai tambah secara ekonomi dan lingkungan bagi desanya," ungkap Direktur Utama BPOLBF, Shana Fatina dalam rilis yang diterima POS-KUPANG.COM, Senin 25 Oktober 2021.

Menurut Shana, Webinar ini juga dapat menjadi sarana untuk belajar bersama tentang desa wisata, dengan menggali dan melihat bersama potensi dari desa masing-masing dan menemukan ide dan gagasan untuk mengembangkan desa. Dengan begitu menurut Shana, semua pihak yang mengelola desa wisata dapat berjalan dan bertumbuh bersama. 

Baca juga: Digelar 2-15 November 2021, Opening Ceremony Peparnas XVI Papua Dibuka Presiden Joko Widodo 

Beberapa narasumber seperti Ir. Doto Yogantoro, Pengelola Desa Wisata Pentingsari dan Redemta Bato, Ketua Yayasan Sumba Hospitality Foundation turut memberi banyak gagasan dan ide baru bagi para peserta webinar dengan berbagi cerita, pengalaman, dan kiat-kiat dalam membangun desa wisata di daerahnya. 

"Awalnya tidak ada niatan menjadikan Desa Pentingsari sebagai desa wisata sampai suatu ketika Desa ini dijadikan persinggahan oleh para wisatawan sebelum dan seusai mereka berwisata ke Taman Nasional Gunung Merapi.

Di sinilah saya lihat perubahan motivasi wisatawan dari wisata massal ke wisata alternatif. Wisatawan sekarang ini cenderung menyukai pengalaman, memperkaya wawasan baru dan unik, terutama yang berkaitan dengan budaya yang melibatkan interaksi dengan masyarakat setempat," terang Doto yang juga Founder Institut Desa Wisata. 

Desa Wisata Pentingsari sendiri hingga saat ini telah meraih banyak penghargaan, salah satunya adalah Penghargaan Desa Mandiri Menginspirasi yang diberikan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) pada 2020, karena telah mampu menopang ekonominya sendiri melalui pariwisata dan taraf hidup masyarakatnyapun terus meningkat. 

Baca juga: Komunitas Flim Kupang Gelar Pemutaran Film dan Diskusi Bersama Sineas Nasional

Melalui Webinar ini Doto juga  berharap agar desa wisata Floratama dapat mengikuti jejak Desa Wisata Pentingsari yang mampu mandiri melalui pariwisata. 

Sementara itu Redempta T. Bato, Ketua Yayasan Sumba Hospitality yang terletak di Sumba Barat Daya tersebut menyampaikan, pengelolaan desa wisata dapat dimulai melalui pendidikan, baik formal maupun informal karena selain sumber daya alam dan budaya, aspek penting dalam pariwisata adalah Sumber Daya Manusia (SDM).

Dengan SDM yang mampu melayani dengan baik ia meyakini desa-desa wisata dapat berperan membuat wisatawan dapat tinggal lebih lama dan menikmati berbagai pengalaman yang ditawarkan. 

"Melalui edukasi yang baik, kami berupaya membangun dan memperkuat SDM, bagaimana supaya selain alam yang indah, masyarakatnya juga dapat menjaga kelestarian alam.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    berita POPULER

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved