Berita Kota Kupang
Sekretaris KPA Provinsi NTT : Perlu Kesadaran dari Kelompok Berisiko Memeriksa di Layanan Kesehatan
relasi sosial yang paling dekat, teman sebaya, adalah teman bermain, teman duduk dan lainnya. Sementara dengan teman sekasur tertutup.
Penulis: Oby Lewanmeru | Editor: Rosalina Woso
Saat itu Husein kembali menjelaskan soal sejarah dan situasi epidemi HIV d Indonesia.
Menurut Husein, awal seseorang terinfeksi HIV, maka ada periode jendela. Periode itu artinya virus sudah masuk tapi belum ada tanda.
"Pemeriksaan Lab bisa temukan tiga bulan sampai enam bulan. Sementara gejala klinik itu baru nampak pada 5-9 tahun," katanya.
Dijelaskan, kondisi ini perlu dicarikan solusi agar hal ini tidak menjadi rahasia pribadi.
"Selama ini HIV menjadi rahasia pribadi, saat itulah maka sulit dihentikan atau dicegah. Kapan rahasia pribadi itu bisa dibuka. Ini yang kita lakukan agar ada satu hubungan emosional yang bisa dipercaya," katanya.
Dikatakan, kondisi yang terjadi ini juga menjadi hambatan tenaga kesehatan untuk memberikan pencerahan.
Baca juga: Mengemudi Mobil Saat Ngantuk, Isak Warga Kota Kupang Tabrak Separator Jalan
"Petugas kesehatan selama berorientasi di gedung, maka tidak bisa berelasi sosial. Dengan petugas kesehatan juga belum tentu ada keterbukaan. Ini juga harus jadi perhatian," katanya.
Dikatakan, yang memiliki relasi sosial yang paling dekat, teman sebaya, adalah teman bermain, teman duduk dan lainnya. Sementara dengan teman sekasur tertutup.
"HIV ini penyakit yang tertutup, kasus ini dibuka kecuali kepada teman akrab atau senasib," katanya.
Dikatakan, ada sistem dalam penanggulangan HIV AIDS , yakni metode Hit and run, namun itu tidak pas di NTT, tetapi Kemenkes menyatakan hit and run itu bagus.
"Sex sehat harus jadi pelayanan kita. Di Eropa bisa menurun kasus HIV AIDS, karena orang tua bekali anak dengan kondom dan di sana sudah ada budaya kondom," ujarnya.(*)