Berita Ende
Karantina Pertanian Ende Pacu Ekspor Kelor Asal Bajawa
klinik ekspor dan fasilitasi lainnya untuk mendorong peningkatan nilai ekspor sesuai target gratieks yang ditelah ditentukan.
Penulis: Laus Markus Goti | Editor: Rosalina Woso
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Oris Goti
POS-KUPANG.COM, ENDE -- Petani di Bajawa, Pulau Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur menambah deret komoditas pertanian unggulan ekspornya.
Sebanyak 24 kilogram produk olahan daun kelor asal Bajawa menembus pasar Singapura dan Hongkong pada akhir September lalu.
“Kami mengapresiasi munculnya komoditas ekspor baru dari Flores, yakni daun kelor asal Bajawa," kata Kostan Manalu, Kepala Karantina Pertanian Ende, Jumat 22 Oktober 2021.
Kemarin, Kamis 21 Oktober 2021, Karantina Pertanian Ende, bimbingan teknis kepada petani di Desa Inerie, Bajawa, Kabupaten Ngada untuk memacu ekspor daun kelor.
Hal ini, sejalan dengan arahan Menteri Pertanian untuk mengawal program peningkatan ekspor pertanian.
Baca juga: Ribuan Anak Lembata Menderita Stunting, Pemkab Targetkan Tuntas Tahun Depan
"Karantina Pertanian Ende selaku koordinator Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor di wilayah kerja kami, siap mengawal, “ kata Kostan Manalu.
Menurut Konstan, hingga saat ini, pihaknya telah memberikan fasilitasi ekspor pada beberapa komoditas unggulan, antara lain kopra, porang, kopi, vanili, dan biji mede.
Adapun pendampingan bagi pelaku usaha agribisnis di pulau Flores dan wilayah kerja lainnya adalah bimbingan teknis pemenuhan persyaratan ekspor negara tujuan, klinik ekspor dan fasilitasi lainnya untuk mendorong peningkatan nilai ekspor sesuai target gratieks yang ditelah ditentukan.
Konstan menambahkan, dari data lalu lintas komoditas pertanian, IQFAST Barantan, secara nasional dari bulan Januari hingga Oktober 2021, tercatat 11,964 ton daun kelor asal tanah air telah diekspor ke mancanegara.
Baca juga: Pekan Literasi dan Seni, SMAK Frateran Ndao Ende Hasilkan Banyak Murid Berprestasi
Pasarnya meliputi Amerika Serikat, Jerman, Malaysia, dan lainnya. “Kami berharap, dengan bimbingan fitosanitari dan protokol ekspor yang diberikan pada kali ini dapat memacu peningkatan ekspor daun kelor asal Bajawa, tidak hanya volume, namun juga diharapkan bertambahnya negara tujuan, pasarnya masih luas,” papar Konstan. (*)