Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Selasa 19 Oktober 2021: Kebugaran
Jonatan Christi adalah salah satu pemain tunggal bulutangkis yang menjadi andalan tim Indonesia dalam perebutan Thomas Cup tahun ini.
Renungan Harian Katolik Selasa 19 Oktober 2021: Kebugaran (Lukas 12:35-38)
Oleh: RD. Fransiskus Aliandu
POS-KUPANG.COM - Jonatan Christi adalah salah satu pemain tunggal bulutangkis yang menjadi andalan tim Indonesia dalam perebutan Thomas Cup tahun ini.
Performa apik ditampilkan Jojo, sapaan akrabnya. Nilai plus digarisbawahi dan menjadi perhatian dalam debutannya kali ini adalah penguasaan di depan net, drop shot apik, smash kuat dan akurat, serta gerak tipu dan pukulan yang rumit.
Semua itu bisa diperagakan Jojo, karena ia memiliki kebugaran yang sangat mengagumkan. Hal ini ditunjukkannya setidaknya dalam tiga pertandingan terakhir yang menentukan langkah tim Indonesia.
Perempat final, Jojo bermain selama 75 menit untuk mengalahkan Ng Tze Yong, dari Malaysia.
Di semifinal, ia bertukar pukulan dan menumbangkan pemain Denmark, Anders Antonsen, dalam thriller 100 menit.
Dalam partai final yang mendebarkan, ia mengalahkan pemain China, Li Shi Feng, lewat pertandingan yang menguras tenaga selama 90 menit.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Jumat 15 Oktober 2021: Floating Mass
Kebugaran jasmani didefinisikan sebagai kemampuan seseorang dalam melakukan aktivitas dengan baik tanpa merasa kelelahan yang berlebih.
Kebugaran ini memiliki banyak komponen. Sebut saja: daya tahan, kekuatan, daya ledak, kecepatan, kelincahan, kelenturan, koordinasi, keseimbangan, ketepatan, reaksi.
Sudah barang tentu, kebugaran bisa diperoleh melalui latihan yang serius. Jangan pernah bermimpi untuk memiliki kebugaran tanpa pernah berolahraga secara teratur, misalnya.
Ke tengah serigala dan menghadapi serigala, itulah pesan perutusan Yesus kepada 70 murid (lih. Luk 10:3).
Serigala itu binatang buas. Dalam dongeng, ia tergambar menyeramkan: melolong di atas bukit berbatu saat bulan purnama, siap mencaplok mangsanya.
Ia juga digambarkan sebagai binatang yang licik dan culas. Ia mengelabui domba-domba yang lugu untuk dijadikan mangsanya.
Akilnathan Logeswaran, aktivis hak asasi manusia yang terkenal dan advokat untuk Uni Eropa, bahkan membuat kutipan: “Di dunia yang penuh dengan singa dan harimau yang menghibur massa, pernahkah Anda melihat serigala tampil di arena sirkus?”