Berita Pemprov NTT
Kadis Peternakan NTT : HATN Sebagai Motivasi dan Gerakan Bersama
Hal ini bisa menghilangkan stigma buruk ditengah masyarakat ketika mengkonsumsi ayam dan telur.
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi
POS-KUPANG.COM , KUPANG - Kepala dinas peternakan provinsi NTT, Yohana E Lisapaly, mengatakan kegiatan Hari Ayam dan Telur Nasional (HATN) sebagai motivasi dan gerakan bersama secara masif.
Dinas peternakan tentu tidak bekerja sendiri, ada juga tim yang akan mengembangkan program perunggasan ini ke NTT serta melibatkan stakholder terkait dalam rangka pemenuhan gizi dari ayam dan telur.
Dengan sistem kolaboratif dari semua sektor, Yohana mengatakan bisa mendapat hasil yang baik.
"Manfaatnya banyak. Promosinya dilakukan masif bersama-sama, yang bisa mengubah pola dari masyarakat," Jumat 15 Oktober 2021 di kantor gubernur NTT.
Baca juga: Pemprov NTT Sampaikan Permohonan Maaf Kepada Susanti dan Angga Silitonga
Pengolahan yang benar, menurutnya juga akan memberi dampak baik bagi masyarakat. Hal ini bisa menghilangkan stigma buruk ditengah masyarakat ketika mengkonsumsi ayam dan telur.
Yohana menyebut, instalasi ayam petelur yang dimiliki Pemprov NTT saat ini baru ada satu. Khusus di bidang perunggasan menurutnya demikian halnya sama.
Meski demikian, Yohana mengaku optimis akan terus menggerakkan rencana itu langsung ke masyarakat sebagai salah satu upaya untuk membantu penanggulangan stunting dan perbaikan ekonomi di masyarakat.
"Bukan hanya mengkonespsi diri sendiri tapi bisa dijual. Sehingga kita membantu langsung melalui kelompok sehingga bisa dikembangkan bersama-sama," kata Yohana.
Baca juga: Pemprov NTT Kerja Sama Dengan Unwira Kupang, Ini Pesan Gubernur NTT
Dinas peterankan NTT, kata Yohana, memiliki instalasi yang digunakan sebagai pembibitan dan edukasi. Namun dia menyebut tetap menghimbau pendamping peternakan yang ada agar bisa mengedukasi ke masyarakat.
Beternak ayam menurutnya sangat mudah, asal dijaga kesehatan termaksud asupan vitamin bagi ternak. Dinas peternakan sendiri juga mengalokasikan bantuan obat-obatan bagi ternak milik masyarakat.
Sementara itu, perwakilan dinas kesehatan provinsi NTT, Siti Romlah, SKM. M. Kes, mengaku senang dengan perayaan HATN di NTT.
Menurutnya, anak-anak sering kekurangan protein sehingga menyebabkan stunting. Siti menyebut angka stunting di NTT pada 2019 berada di 30 persen, tahun 2020 menurun menjadi 24,2 persen dan tahun 2021 20,9 persen.
Dinas kesehatan telah melakukan berbagai upaya pencegahan, salah satunya yakni memberikan makanan tambahan. Pemberian ini diupayakan menggunakan makanan lokal agar menyesuaikan dengan masyarakat di NTT.
Baca juga: Pemprov NTT Serius Kembangkan Pariwisata Labuan Bajo Manggarai Barat
Siti menjelaskan, berdasarkan penelitian pemberian telur bagi anak usia 0-6 bulan, dan lima butir telur selama seminggu, diklaim bisa meningkatkan panjang dan tinggi badan anak.