Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Jumat 15 Oktober 2021: Ragi
Tuhan dalam Injil hari ini menggunakan ragi sebagai kiasan atau metafor untuk melukiskan kemunafikan orang Farisi (Luk 12:1).
Tampaknya mereka seolah-olah taat kepada Allah dan dekat dengan-Nya.
Tapi di sisi lain, hidup harian mereka sangat jauh dari kehendak Allah.
Hal yang aneh adalah bahwa mereka mengecam Yesus yang berbelas kasih kepada orang kecil dan menderita sebagai inti hidup keagamaan, misalnya sembuhkan orang sakit pada hari Sabat, tetapi mereka sendiri pada hari Sabat melakukan tindakan yang berlawanan dengan hukum Taurat seperti membawa lembu atau keledai ke tempat minuman.
Ragi orang Farisi seperti inilah yang diingatkan Tuhan kepada kita semua.
Ragi model ini dapat memberi pengaruh buruk kepada orang-orang yang bergaul dan mendengarkan ajaran kaum Farisi ini.
Gaya hidup mereka bisa berdampak pada kemunafikan.
Hidup keagamaan tidak boleh dijalankan di atas panggung sandiwara.
Orang munafik akan berbuat buruk secara tersembunyi supaya tidak dilihat dan berlaku baik secara terbuka supaya dilihat.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Senin 11 Oktober 2021: Iman Sederhana
Orang munafik hidup pakai topeng. Bibir tersenyum manis, tapi hatinya ingin menikam.
Kata-katanya bagus tapi hanya kamuflase yang senyatanya ingin menghancurkan.
Orang yang di luarnya pura-pura hidup baik tapi, sejatinya adalah kepalsuan. Orang yang tidak jujur, hidupnya dalam kebohongan.
Namun, Yesus mengingatkan bahwa semua keburukan yang dikatakan atau dilakukan secara tersembunyi oleh orang munafik akan diberitahukan secara terbuka, sehingga orang banyak akan mengetahuinya.
Di hadapan Allah, tidak ada sesuatu pun yang dapat disembunyikan oleh manusia (Luk 12: 2).
Pada waktunya pepatah ini akan berlaku; sepandai-pandai tupai melompat, tapi akhirnya jatuh ke pelimbahan juga.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Minggu 10 Oktober 2021, Minggu Biasa XVIII: Menjadi Bijaksana
Itulah akhir dari drama hidup orang yang tidak jujur.