Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Jumat 15 Oktober 2021: Floating Mass

Kian lama Yesus tampil dan berkarya, kian banyak orang tertarik kepada-Nya. Ada yang mungkin terpesona oleh tatapan mata-Nya.

Editor: Agustinus Sape
Foto Pribadi
RD. Fransiskus Aliandu 

Massa memang anonim, selalu rapuh, kurang mantap. Dalam dunia politik, massa yang belum membuat pilihan, dikenal dengan istilah "floating mass", massa mengambang. 

Hari ini mengagumi dan memuja, besok bisa saja menghina dengan keji. Hari ini bersorak ‘hiduplah‘, tapi besok bisa saja menjerit histeris, “salibkan!” Hari ini antusias mendengar menyimak, tapi besok tertidur pulas. 

Para politisi berebutan untuk menggaet massa mengambang. Lewat propaganda, kampanye, baliho, mereka berusaha mempengaruhi psike orang agar menentukan pilihan kepada mereka. 

Baca juga: Renungan Harian Katolik Kamis 14 Oktober 2021: Pengetahuan

Kata-kata bombastis, janji-janji manis, aksi bagi-bagi duit, sumbangan di sana sini, digunakan sebagai sugesti untuk merebut hati massa. 

Tapi Yesus, biar dikerubuti orang banyak, Ia pertama-tama langsung 'to the point' berkata, “Waspadalah terhadap kemunafikan!” 

Seorang munafik ialah manusia yang lebih sibuk dengan apa yang dipikirkan orang daripada kebenaran yang harus dikemukakannya. 

Karena ia ingin memberi kesan yang baik dan karena ia mau dihormati, dipuji, dianggungkan, dsb., ia tidak segan merugikan kebenaran. 

Seorang munafik berpikir begini, batinku tidak dilihat orang, lain halnya dengan rupa luarku. Maka, rupa luarku harus bagus, indah, mengesankan. Chasing harus menarik. Penampilan  mesti mempesona. 

Dan terjadilah, yang luar tak sejalan, selaras dengan yang di dalam. Mulut bicara manis, kata-kata terucap indah, perilaku sopan; tetapi hati membusuk. 

Orang munafik tidak disukai Allah. Makanya, Yesus mewejangi agar jangan jadi orang munafik. Hati-hati terhadap ragi, virus kemunafikan. 

Baca juga: Renungan Harian Katolik Senin 11 Oktober 2021: Iman Sederhana

Tuhan adalah Tuhan kebenaran. "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup" (Yoh 14:6). 

Kalau kita mau hidup sebagai murid Tuhan, kita tak lagi menjadi bagian dari "floating mass". Kita sudah mempunyai pilihan dan kita diwajibkan menghormati kebenaran. 

Sesuai dengan akal sehat, kemunafik itu adalah suatu kejahatan intrinsik, dan tidak dapat dibenarkan dalam hal apa pun. 

Disebut demikian, karena ia merupakan suatu kecemaran terhadap Tuhan yang adalah kebenaran tak terbatas. Pun merupakan kecemaran terhadap sesama. 

Sesama kita memang tidak mempunyai hak khusus untuk mengetahui apa yang kita pikirkan dan apa yang ada dalam hati kita ketika kita menampilkan diri dan menyampaikan sesuatu kepadanya. Tetapi sesama mempunyai hak untuk tidak ditipu. 

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved