Berita Sumba Tengah
Kisah Yesti Rambu Jola Asal Sumba Tengah: Tidak Mudah Putus Asa (Selesai)
MESKI bekerja sebagai asisten rumah tangga (ART), Yesti Rambu Jola Pati mengaku senang karena bisa membantu keluarga
Pada 2017, Yesti memutuskan cuti kuliah karena masalah yang dimilikinya. Setelah melalui ujian yang dihadapinya itu, Yesti kembali kuliah pada 2019.
"Saya sedih kalau sampai saya tidak bisa menyelesaikan kuliah saya saat itu. Akhirnya saya putuskan kembali ke kampus," ucap dia.
Yesti pun mendapatkan kesempatan menyelesaikan kuliahnya. Kepala prodinya saat itu menyebut, Yesti harus selesai dalam dua tahun.
"Pokoknya tahun 2021 saya sudah harus selesai. Kalau tidak, ya, saya sudah kena DO dari kampus," kata Yesti.
Dalam dua tahun, Yesti menyelesaikan mata kuliah yang belum diambil. Ia lalu mengerjakan skripsi dengan judul "Pengaruh Self Regulated Learning Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa SMP Islam Raden Paku Surabaya".
Setelah skripsinya rampung, Yesti mendapat kabar bisa ikut sidang skripsi. Ia menangis seharian mendengar kabar itu. Ia masih tak percaya, perjuangan selama delapan tahun merantau akhirnya berbuah manis. Tangis bahagia itu kembali membasahi wajah Yesti ketika ia selesai mengikuti sidang skripsi dan dinyatakan lulus sebagai sarjana pendidikan.
"Sampai tidak punya foto, tidak seperti teman mahasiswa lain yang setelah dinyatakan lulus bisa senang-senang. Saya menangis seharian. Puji Tuhan, saya bisa selesai," tutur Yesti.
Yesti berterima kasih kepada semua orang yang telah mendukungnya sampai sekarang. Orangtua, kata dia, punya peran penting dalam perjalanan hidupnya. Mereka selalu menghidupkan semangat, menyalakan harapan untuk saya tetap berjuang meraih mimpi dan cita-cita saya," kata Yesti.
Yesti juga tak melupakan peran majikannya yang mendukung penuh keinginan berkuliah. Menurutnya, sang majikan menjadi saksi perjuangannya meraih gelar sarjana.
"Saya kerja jadi ART sambil pegang laptop, sambil belajar, sambil baca, garap tugas kampus dan lain lain, merekalah saksinya," ucap Yesti.
Pada 25 September 2021, Yesti mengikuti prosesi wisuda di Dyandra Convention Hall Surabaya. Kebahagiannya memuncak. Yesti tak menyangka, lika-liku kehidupan membawa dirinya menjadi orang yang lebih kuat.
Ia berharap, jerih payah dan perjuangan yang dilalui bisa mengubah derajat ekonomi keluarga.
"Saya terharu dengan diri saya sendiri. Meski orangtua tidak bisa melihat saya saat wisuda, mereka bangga. Semua ikut bangga dan saya merasa benar-benar bahagia," tutur Yesti.
Manajer Restoran
Setelah menyandang gelar sarjana, Yesti mendapat tawaran pekerjaan baru dari majikannya. Yesti tak lagi diminta bekerja sebagai ART. Yesti menyebut, anak majikannya memiliki sebuah restoran yang menjual masakan khas Italia di kawasan Surabaya Barat.