Berita Nasional Terkini

Uni Eropa Resmikan Pekan Diplomasi Iklim 2021 Mulai, Ambition and Action 

ekonomi kami tumbuh 300% sementara emisi telah berkurang 30%. Inilah salah satu bukti nyata kontribusi Polandia

Penulis: Michaella Uzurasi | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/MICHAELLA UZURASI
Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia, Vincent Piket. Moderator, Andini Efendy 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Michaella Uzurasi

POS-KUPANG.COM, KUPANG -- Uni Eropa meresmikan dimulainya Pekan Diplomasi Iklim 2021 (Climate Diplomacy Week), Senin, 11 Oktober 2021, dan akan dilaksanakan dalam 15 sesi dengan menghadirkan 40 pembicara. 

Kegiatan yang akan dilakukan adalah webinar, sesi bincang, dialog dan sejumlah kegiatan lainnya termasuk aksi tanam pohon bakau, sekaligus EU Green Deal and Fit for 55 Package.

Hadir dalam kesempatan tersebut Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia, Vincent Piket, Duta Besar Denmark untuk Indonesia, Lars Bo Larsen, Duta Besar designate Jerman untuk Indonesia, Ina Lepel, Duta Besar Polandia untuk Indonesia, Beata Stoczyńska, dan Konselor Pertama urusan Lingkungan, Aksi Iklim, Digital dari Delegasi Uni Eropa untuk Indonesia, Henritte Faergemann. 

Duta Besar Denmark untuk Indonesia, Lars Bo Larsen, dalam kesempatan tersebut mengatakan, Denmark telah berupaya selama bertahun-tahun untuk meningkatkan ambisi terhadap iklim dan kami telah mendapatkan kemajuan yang besar. 

"Aksi ini harus dilakukan sekarang karena dua alasan yaitu karena isu ancaman iklim dan lingkungan semakin hari semakin meningkat dan adanya transformasi di masyarakat dengan cara yang lebih hijau dan berkelanjutan yang mendorong lebih banyak peluang, pertumbuhan ekonomi serta lapangan pekerjaan baru," kata Lars.

Baca juga: Tiga Siswa SMAK Regina Pacis Bajawa Bangga Lolos ke Tingkat Nasional Lomba Kompetensi Sains Nasional

Lanjut dia, iklim bukan hanya ancaman tetapi juga peluang untuk mendorong model pertumbuhan baru. 

"Kami melihat ada kombinasi dalam melestarikan iklim, menghindari kenaikan suhu tetapi juga meningkatkan berbagai peluang bagi generasi muda," ujarnya.

Dia menjelaskan, sudah banyak kegiatan yang dilakukan pemerintah Indonesia dan sangat mungkin untuk melangkah lebih jauh demi membantu memerangi perubahan iklim, menciptakan kemungkinan ekonomi baru bagi Indonesia dan juga memastikan biaya energi yang lebih rendah di Indonesia.

Duta Besar Jerman untuk Indonesia, Ina Lepel, dalam kesempatan yang sama mengatakan, tahun ini menandai titik kritis dalam perlindungan keanekaragaman hayati dan melukai perubahan iklim seperti kebakaran hutan yang menghancurkan di Mediterania, banjir ekstrem di Eropa termasuk Jerman dan negara tetangga.

Baca juga: Kapal Induk Inggris Memimpin Armada Internasional ke Perairan yang Diklaim China

"Jerman hadir di sini untuk meningkatkan alokasi anggaran dalam pembiayaan iklim dari 5 miliar euro menjadi 6 miliar euro secara manual, setidaknya pada tahun 2025," kata Ina.

CBD COP 15 dan UN FCCP COP 26 sangat menentukan bagi generasi mendatang, dan kami berkomitmen untuk bekerja sama dengan mitra global kami seperti Indonesia untuk mengambil tindakan," lanjutnya.

Duta Besar Polandia untuk Indonesia, Beata Stoczyńska, mengatakan, setiap tahun Polandia selalu berpartisipasi dalam Pekan Diplomasi Iklim untuk membahas isu lingkungan mengingat topik lingkungan adalah prioritas kami di Jakarta. 

Bersama Uni Eropa, Polandia juga terlibat dalam upaya mitigasi emisi CO2 dalam pertemuan di Glasgow. Negara kami juga telah melaksanakan tiga kali konferensi terkait Konvensi Iklim.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved