Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Selasa 12 Oktober 2021: Yang Penting Isinya
Durian dikatakan sebagai buah paling eksotik, unik, sehingga mendapat julukan King of Fruits alias raja buah.
Renungan Harian Katolik Selasa 12 Oktober 2021: Yang Penting Isinya (Lukas 11:37-41)
Oleh: RD. Fransiskus Aliandu
POS-KUPANG.COM - Durian dikatakan sebagai buah paling eksotik, unik, sehingga mendapat julukan King of Fruits alias raja buah.
Meski tidak semua orang menyukai durian, faktanya orang yang sudah cocok dengan rasa buah ini akan cenderung menjadi penggila durian.
Tapi tak gampang memilih durian. Kulitnya keras dan berduri tajam menutup rapat isinya. Orang hanya bisa menebak dagingnya dengan cara melihat bentuk, mencium aromanya yang menyengat, mengetok-ngetok untuk mendengar bunyinya, dan sebagainya.
Tak jarang orang salah dalam memilih. Dikiranya dagingnya banyak, rasanya legit dan manis. Ternyata setelah dibawa pulang, dagingnya tak seberapa, rasanya sudah seperti basi. Kecele dan kecewa. Padahal harganya mahal.
Ada cara yang tergolong lebih bisa menolong saat membeli durian. Membuka buah itu di tempat jualan. Langsung terlihat isinya dan dicoba rasanya. Tak sesuai yang diinginkan bisa diganti yang lain.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Selasa 12 Oktober 2021: Merawat Hati
Seseorang bertanya kepada Buddha, "Bagaimana kita bisa tahu apa yang benar dan apa yang salah?"
Jawab Buddha, "Engkau bisa mengetahui kebenaran dari apa yang dilakukannya, membawa ke mana, dan pengaruhnya. Sebab kebenaran pastilah sesuatu yang menciptakan kedamaian, keselarasan, kebebasan, yang menyelesaikan masalah ketimbang membuat lebih banyak masalah".
Pesannya, jika kita memiliki filosofi hidup, prinsip, pemikiran, gagasan, atau pola hidup apa pun yang menyebabkan lebih banyak kericuhan, pertikaian, duka; maka kita akan tahu bahwa itu tidaklah mungkin kebenaran. Hal itu seharusnya terlihat nyata bagi kita.
Kalau begitu, bagaimana kita bisa menemukan kebenaran? Ibarat melihat dan memilih durian. Kita harus membuka kulitnya, melihat isi dan mencicipi dagingnya.
Sejalan dengan itu, yang membawa kedamaian, tanpa tikai, keharmonisan, kebebasan, kebahagiaan sejati, itulah kebenaran.
Kita tidak hanya mempelajari buku-buku. Tidak melulu mendengarkan ceramah. Menulis status medsos dengan mengutip kata-kata inspiratif tokoh terkenal.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Sabtu 9 Oktober 2021: Pelihara Firman
Tapi menggunakan apa yang dikatakan, membatin, merenungkan, memahami secara mendalam, menemukan maknanya, dan berusaha untuk menerapkannya dalam hidup.
Kata Yesus kepada orang Farisi, "Kamu orang-orang Farisi, kamu membersihkan bagian luar dari cawan dan pinggan, tetapi bagian dalammu penuh rampasan dan kejahatan" (Luk 11:39).
Perkataan keras dan menohok ini disampaikan Yesus, karena seorang Farisi yang mengundang Dia makan di rumahnya, merasa heran, kenapa Yesus tidak mencuci tangan-Nya sebelum makan.
Ini bukan perkara higienis semata, seperti saat ini kita terus-terusan diingatkan untuk mencuci tangan lantaran pandemi covid 19.
Ada persoalan lebih mendalam terkait pemahaman akan hukum Taurat. Orang Farisi memang tak peduli dengan kebenaran yang menjadi jiwa dari hukum Taurat.
Orang Farisi memang lebih memperhatikan sisi luar. Yakni ketaatan pada norma, kaidah. Tapi mengabaikan sisi dalam. Padahal isi itulah yang terpenting, yang memberikan kedamaian, tanpa tikai, keharmonisan.
Ia tak melihat dan mensyukuri kehadiran Yesus dalam memenuhi undangan untuk makan di rumahnya. Ia tetap kekeuh dengan prinsip, pandangannya tentang hukum.
Kita harus membaca dan menyelami isi hati Tuhan. Hati-Nya yang tak ada yang lain, selain melulu berisi cinta yang legit dan manis buat kita.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Kamis 7 Oktober 2021: Jangan Takut Hai Maria
Kita pun harus bisa membuka dan mengerti isi hati sesama. Berbarengan dengan itu, kita juga semestinya membuka dan memperlihatkan isi hati kita kepada sesama.
"Berikanlah isinya sebagai sedekah dan sesungguhnya semuanya akan menjadi bersih bagimu" (Luk 11:41), demikian tegas Yesus.
Isi hati sesama dan isi hati kita yang memberikan kedamaian, keselarasan, keharmonisan, itulah kebenaran sejati. *
Teks Lengkap Bacaan Renungan Katolik12 Oktober 2021:

Bacaan 1: Roma 1:16-25
Sekalipun mereka mengenal Allah, namun mereka tidak memuliakan Dia sebagai Allah
Saudara-saudara, aku mempunyai keyakinan yang kokoh dalam Injil, karena Injil itu kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya, pertama-tama orang Yahudi, tetapi juga orang Yunani.
Sebab di dalam Injil kebenaran Allah menjadi nyata, dan kebenaran itu bertolak dari iman dan menuju kepada iman, seperti ada tertulis, “Orang benar akan hidup oleh imannya.”
Sebab murka Allah nyata dari surga atas segala kefasikan dan kelaliman manusia, yang menindas kebenaran dengan kelaliman.
Karena apa yang dapat mereka ketahui tentang Allah telah nyata bagi mereka, sebab Allah telah menyatakannya kepada mereka.
Sebab apa yang tidak nampak dari pada-Nya, yaitu kekuasaan-Nya yang kekal dan keilahian-Nya, dapat nampak kepada pikiran tentang karya-Nya sejak dunia dijadikan, sehingga mereka tidak dapat berdalih.
Sebab sekalipun mereka mengenal Allah, mereka tidak memuliakan Dia sebagai Allah atau pun mengucap syukur kepada-Nya.
Sebaliknya pikiran mereka menjadi sia-sia, dan hati mereka yang bodoh menjadi gelap.
Mereka berbuat seolah-olah mereka penuh hikmat, tetapi nyatanya mereka telah menjadi bodoh.
Mereka menggantikan kemuliaan Allah yang baka dengan gambaran yang mirip dengan manusia yang fana, burung-burung, binatang-binatang yang berkaki empat, atau binatang-binatang yang menjalar.
Karena itu Allah menyerahkan mereka kepada nafsu kecemaran mereka, sehingga mereka saling mencemarkan tubuh mereka.
Sebab mereka menggantikan kebenaran Allah dengan dusta, dan memuja serta menyembah makhluk dengan melupakan Penciptanya yang harus dipuji selama-lamanya. Amin.*
Demikianlah Sabda Tuhan
Syukur kepada Allah
Mazmur Tanggapan: 19:2-3.4-5
Refr.: Langit mewartakan kemuliaan Allah
- Langit menceritakan kemuliaan Allah, dan cakrawala memberitakan karya tangan-Nya; hari yang satu mengisahkannya kepada hari yang lain, dan malam yang satu menyampaikan pengetahuannya kepada malam berikut.
- 'Meskipun tidak berbicara, dan tidak memperdengarkan suara, namun di seluruh bumi bergaunglah gemanya, dan amanat mereka sampai ke ujung bumi.
Bacaan Injil: Lukas 11:37-41
Berikanlah sedekah dan semuanya menjadi bersih
Pada suatu ketika, selesai mengajar, Yesus diundang seorang Farisi untuk makan di rumahnya.
Maka masuklah Yesus ke rumah itu, lalu duduk makan. Tetapi orang Farisi itu heran melihat Yesus tidak mencuci tangan sebelum makan.
Lalu Tuhan berkata kepadanya, “Hai orang-orang Farisi, kalian membersihkan cawan dan pinggan bagian luar, tetapi bagian dalam dirimu penuh rampasan dan kejahatan.
Hai orang-orang bodoh, bukankah yang menjadikan bagian luar, Dialah juga yang menjadikan bagian dalam?
Maka berikanlah isinya sebagai sedekah, dan semuanya akan menjadi bersih bagimu.”
Demikianlah Injil Tuhan
Terpujilah Kristus