Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Sabtu 9 Oktober 2021: Pelihara Firman

Kebahagian itu dapat menjadi milik semua orang. Asalkan memenuhi syaratnya: mendengar sabda Allah dan memeliharanya. 

Editor: Agustinus Sape
Foto Pribadi
RD. Fransiskus Aliandu 

Renungan Harian Katolik Sabtu 9 Oktober 2021: Pelihara Firman (Lukas 11:27-28)

Oleh: RD. Fransiskus Aliandu

POS-KUPANG.COM - Pembukaan PON XX di Papua digelar di Stadion Lukas Enembe, Jayapura. Stadion ini diklaim Presiden Jokowi sebagai stadion terbaik di Asia Pasifik. Stadion megah memiliki arsitektur bangunan yang unik; terlihat seperti bunga yang mekar dari kejauhan. 

Di tengah gegap gempita pergelaran itu, terdengar suara sumbang, “Kita senang membangun, tapi tak peduli untuk memeliharanya“. 

Bisalah dimengerti. Tengok saja fasilitas umum. Sebagai misal, trotoar dan halte sepanjang jalan. Tak terawat, penuh coretan, kumuh. Jangan sebut toilet di tempat umum, seperti di terminal: kotor, berbau, dan tak terawat. 

Seorang suami bertutur, istrinya termasuk orang suka ‘shopping’. Katanya, tak tahan kalau melihat barang baru saat ‘eyes shopping‘ di mall atau supermarket. Apa saja kalau ia tertarik langsung beli. 

Tapi sayang banyak yang tak terpakai. Yang terpakai pun tak terawat. Hanya sebentar digunakan, langsung bablas digudang dan tak terurus. 

Baca juga: Renungan Harian Katolik Kamis 7 Oktober 2021, Pesta Maria Ratu Rosario: Kesetiaan

Memang dalam hal menjaga dan merawat, perlu ada usaha serius, semacam cinta ekstra; harus ada semangat dan dorongan kuat agar jadi habitus. 

Padahal mentalitas “tak peduli dan tak merawat" sungguh gawat akibatnya. Berantakan dan tak bertahan lama. 

Suatu ketika, Yesus sedang berbicara, tiba-tiba ada seorang perempuan  berseru dengan lantang , “Berbahagialah ibu yang telah mengandung Engkau dan susu yang telah menyusui Engkau!”. 

Ini kisah dinarasikan penginjil Lukas untuk kita. Tak dijelaskan kenapa perempuan anonim itu berseru begitu. 

Barangkali ia terkagum-kagum pada Yesus. Kayak saya terperangah pada suara merdu dan penampilan atraktif seorang gadis cilik dalam memainkan alat musik gitar. Tanpa sadar dari mulut terucap kata-kata kagum, “Anak siapa ya? Hebat bana mandenya!” 

Suatu pengakuan simpatik akan andil besar dari sang bunda di baliknya, yang turut menentukan kebesaran dan kehebatan anaknya. 

Reaksi Yesus? Ia tidak menampik kebenaran seruan itu. Tapi Ia hanya ingin menegaskan bahwa kebahagiaan sejati tidak terbatas pada bunda-Nya saja.

Kebahagian itu dapat menjadi milik semua orang. Asalkan memenuhi syaratnya: mendengar sabda Allah dan memeliharanya. 

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved