Berita Ende
KKN Tematik STPM St. Ursula Energi Positif untuk Pembangunan di Kabupaten Ende
pembangunan di Kabupaten Ende, khususnya pemenuhan hak sipil anak yang berdampak pada banyak aspek kehidupan
Penulis: Laus Markus Goti | Editor: Rosalina Woso
Dia menyebut, perguruan tinggi bukan menara gading yang yang jauh dari masyarakat. Malah sebaliknya, masyarakat merupakan habitat sekaligus tujuan pembelajaran.
Dia mengapresiasi Dinas Kependudukan dan Catatan, Fren serta para mahasiswa - mahasiswi yang telah menyukseskan KKN tersebut. Menurutnya, ada beragam pengalaman, persoalan, tantangan yang direkam mahasiswa. Hal itu menjadi motivasi bagi para mahasiswa untuk giat belajar.
Baca juga: FKH Undana Dampingi UKM Buat Dendeng Babi di Sikumana, Kota Kupang
Selama KKN mahasiswa melakukan sosialisasi serta mendata seluruh anak di Kabupaten Ende yang belum memiliki akte kelahiran, kartu identitas anak, membantu verifikasi persyaratan serta pencetakan hingga mendistribusikanya kepada masyarakat.
Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, Lambertus Sigasare, menyebut, dari KKN Tematik ini berhasil mencetak sebanyak 2.574 Adminduk dengan rincian 1.014 Akte Kelahiran dan 1.560 Kartu Identitas Anak (KIA).
Dia mengapresiasi kerja - kerja mahasiswa. "Mereka dor to dor, dari rumah ke rumah," kata Lambertus. Oleh karena itu, Lambertus sangat berharap kemitraan dengan STPM St. Ursula Ende dan Fren terus terjaga dan melahirkan banyak inovasi yang mendukung pembangunan di Kabupaten Ende.
Maria M. Pelapadi, Project Coordinator Yayasan FREN, mengatakan KKN Tematik ini membuka pikiran masyarakat dan semua pihak bahwa hak - hak anak wajib dipenuhi. Oleh karena itu, Maria menegaskan aspek perubahan pola pikir dalam KKN ini penting.
Senada dengan Lambertus, Maria berharap semua pihak terlibat dalam KKN Tematik ini akan terus berkolaborasi. "Kami bahwa untuk menangani suatu isu tidak bisa kita kerja eksklusif, kita butuh kerja sama, butuh kolaborasi dan kolaborasi yang kita lakukan dalam KKN ini menurut kami sangat cerdas," ungkapnya. (*)