Berita Kota Kupang

Kenali Wieny Septinda Ratu, Sarjana Pendidikan Yang Jadi Pekerja Sosial di Kabupaten Kupang

Wieny berpesan kepada para perempuan yang juga sedang berjuang saat ini untuk tidak menyerah dan terus berjuang. 

Penulis: Michaella Uzurasi | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/ISTIMEWA
Wieny Septinda Ratu 

Kenali Wieny Septinda Ratu, Sarjana Pendidikan Yang Jadi Pekerja Sosial Kabupaten Kupang

POS KUPANG.COM--Wieny Septinda Ratu atau yang kerap disapa Wieny saat ini bekerja sebagai pendamping bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) di Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang sejak tahun 2018 silam.

Dia mengisahkan, belum pernah terjun kedunia sosial sehingga diawal dia sempat berpikir bagaimana nantinya menghadapi masyarakat.

"Kalau mau dibilang ini pekerjaan yang benar-benar  baru untuk saya, karena kurang pengalaman di dunia sosial," kata Wieny, Jumat, 01 Oktober 2021. 

"Pekerjaan ini lebih banyak berhubungan langsung dengan masyarakat di desa - desa yang mana dasar pendidikan saya bukan seorang pekerja sosial, melainkan seorang sarjana pendidikan tapi karena tuntutan pekerjaan, jadi mau tidak mau saya harus belajar dan berani berbicara di depan aparat desa setempat dan  masyarakat desa dampingan saya," ceritanya.

Bersama kedua teman perempuan yang lain Wieny menjadi pendamping PKH khusus kecamatan Kupang Barat yang  memiliki 10 desa dan 2 kelurahan.

Baca juga: Komisi II DPRD Kota Kupang Dukung Pembangunan Ekowisata Mangrove di Oesapa Barat

"Masing-masing mendampingi 4 desa. Saya di Desa Manuli 1, Desa Bolok, Desa Sumlili dan Kelurahan Oenesu," jelasnya. 

Lanjut dia, memang nama-nama desa tersebut sudah tidak asing ditelinga masyarakat Kupang tetapi kondisi desa dan orang - orangnya jelas sangat baru bagi Wieny.

Kondisi jalanan desa yang tidak semuanya bagus atau mulus juga menjadi tantangan tersendiri. 

"Kebanyakan jalannya rusak, berbatu, terjal dan ada juga yang harus langgar sungai. Mau bagaimana lagi itu sudah resiko pekerjaan, harus dinikmati anggap saja my job my adventure," ujarnya.

Dari pekerjaannya ini, Wieny cukup banyak mengenal masyarakat dengan berbagai karakter dan sifat. Dia mengaku bersyukur karena disayang anggota penerima bantuan.

"Ketika mereka mulai panen kebun, ada yang ketika pertemuan kelompok bulanan, bisa memberikan saya sedikit dari hasil panen kebun mereka, kadang ada kacang tanah, jagung, kelapa, pepaya, sayur-sayuran, ada juga yang memberi sepasang ayam kampung. Buat mereka mungkin ini tidak seberapa tapi buat saya ini luar biasa," ungkapnya.

Baca juga: Update Cakupan Vaksinasi di Kota Kupang

Ketika masih duduk dibangku kuliah, Wieny sempat menjadi wartawan di salah satu media online sambil menyusun tugas akhirnya. Sebagian upah dari pekerjaannya tersebut ditabung untuk membayar pendaftaran ujian skripsi dan wisuda. 

Hal ini dilakukan Wieny untuk meringankan beban orangtua terutama karena keadaan orang tua yang sudah pensiun saat itu. 

"Puji Tuhan sekalipun wisuda terlambat dari target yang ingin dicapai, tetap bersyukur karena bisa menyelesaikan kuliah dengan banyak tantangan yang dihadapi," ujarnya.

Halaman
123
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved