Berita Lembata

Berwirausaha, Guru SMPN 2 Nagawutung Ajak Siswa Tanam Pohon Kemiri Untuk Investasi Masa Depan

Petrus Boli Klobor, guru SMPN 2 Nagawutung, Kabupaten Lembata mengajak siswanya menanam 100 pohon kemiri sebagai investasi di masa depan. Cara ini d

Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Ferry Ndoen
Foto/Dokumen Pribadi Petrus Boli Klobor/
Petrus Boli Klobor, guru SMPN 2 Nagawutung, Kabupaten Lembata mengajak siswanya menanam 100 pohon kemiri sebagai investasi di masa depan. Cara ini dilakukan untuk menanamkan semangat wirausaha dan kemandirian bagi para peserta didik. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ricko Wawo

POS-KUPANG.COM-LEWOLEBA- Petrus Boli Klobor, guru SMPN 2 Nagawutung, Kabupaten Lembata mengajak siswanya menanam 100 pohon kemiri sebagai investasi di masa depan. Cara ini dilakukan untuk menanamkan semangat wirausaha dan kemandirian bagi para peserta didik.

"Anak sekolah tanam pohon kemiri tahun pertama, satu anak 100 pohon. Jadi saya prediksi tiga tahun kemudian anak-anak sudah punya pohon kemiri sendiri dan beri mereka semangat untuk berbisnis," ungkap Petrus saat ditemui di Kota Lewoleba, Selasa, 28 September 2021.

Petrus yang juga sering menjadi pengepul komoditi pertanian juga sejak dini sudah mengajak anak didiknya membantu orangtua dengan mengumpulkan biji kemiri, menimbangnya dan uang yang diperoleh bisa dipakai membayar uang sekolah. Aksi-aksi kemandirian ini menurutnya sudah dia lakukan sejak tiga tahun lalu.

“Jadi anak anak tidak susah bayar uang sekolah. Kalau mereka bisa bayar uang sekolah maka gaji untuk guru komite juga bisa dibayar,” ungkapnya.

Baca juga: Aksi Demo di Labuan Bajo Depan Kantor Kejari Mabar, Warga Golo Mori Minta Bebaskan 21 Tersangka 

Tak hanya kemiri. Guru sekolah yang berada di desa Belabaja, Kecamatan Nagawutung ini juga mendorong para siswa untuk melihat peluang usaha pertanian tanaman porang. Yang dia lakukan semata-mata untuk para peserta didik supaya mereka juga bisa melihat peluang usaha sejak muda. 

“Saya beri motivasi kepada anak didik supaya bisa hidup mandiri dan tanam porang. Karena itu bernilai ekonomis atau mendatangkan uang,” kata guru mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dan Agama ini.

Petrus juga termasuk dalam kepengurusan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Asosiasi Asuhan Pemberdayaan porang Indonesia (ASPEPORIN) Lembata .

ASPEPORIN, nantinya akan mewadahi usaha porang mulai dari hulu sampai hilir serta memaparkan berbagai analisa potensi pengembangan komoditas porang sebagai komoditas unggulan nasional yang dicanangkan oleh Pemerintah Pusat dibawa kendali Kementrian Pertanian.

Dalam pemaparan Ketua ASPEPORIN Lembata, Yakobus Teka, di hadapan Bupati Lembata beberapa waktu lalu, disampaikan bahwa komoditi ini sebelum ditetapkan menjadi komoditas unggulan, petani di Lembata sudah mengembangkan potensi porang ini.

Dia memberi contoh di Desa Belobatang Kecamatan Nubatukan yang kini sudah menjadi primadona mengiurkan sehingga diikuti petani lainnya seperti di Kedang, Atadei, Lebatukan, Nagawautung dan Wulandoni.

Menurutnya, berbagai potensi dan prosepek inilah yang membuat petani porang dibeberapa desa di Kabupaten Lembata secara besar besaran mengembangan komoditi ini di 58 Desa dengan perkiraan lahan 104 hektar lahan. *)

Foto/Dokumen Pribadi Petrus Boli Klobor/ Petrus Boli Klobor, guru SMPN 2 Nagawutung, Kabupaten Lembata mengajak siswanya menanam 100 pohon kemiri sebagai investasi di masa depan. Cara ini dilakukan untuk menanamkan semangat wirausaha dan kemandirian bagi para peserta didik. *)

Berita Lembata Lainnya :

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved