Berita Nagekeo

Singgung Pembangunan Waduk Lambo, Uskup Sensi Ajak Pemda dan Masyarakat Satu Pemikiran

menolak lokasi pembangunan waduk Lambo meskipun proses pembangunan proyek senilai Rp.1,4 triliun tersebut sudah mulai berjalan.

Penulis: Thomas Mbenu Nulangi | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/TOMMY MBENU NULANGI
Uskup Agung Ende, Mgr. Vincentius Sensi Poto Kota meletakan batu pertama pembangunan Gereja Paroki Kristus Raja Jawakisa, Jumat 24 September 2021.  

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Tommy Mbenu Nulangi

POS-KUPANG.COM, MBAY--Uskup Agung Ende, Mgr. Vincentius Sensi Poto Kota, Pr menyinggung terkait dengan rencana pemerintah pusat membangun waduk Lambo di Kecamatan Aesesa Selatan, Kabupaten Nagekeo.

Terlepas adanya pro dan kontra ditengah masyarakat, Uskup Sensi mengungkapkan, ada baiknya jika waduk Lambo tersebut dibangun supaya menjadi rahmat bagi banyak orang.

Sebab, melihat keadaan alam disekitar wilayah Jawakisa yang sangat gersang, maka baik adanya pembangunan proyek strategis nasional tersebut dapat segera dilaksanakan sehingga alam semakin indah.

"Melihat dari keadaan alam Jawakisa yang cukup gersang ini, terlepas dari ada pro dan kontra, alangkah baiknya juga kalau waduk lambo ini ada disekitar kita, maka alam kita ini juga akan menjadi lebih indah dan akan menjadi rahmat bagi banyak orang. Dengan restu dan kehendak Tuhan, maka tidak mustahil semua rencana kita akan terkabulkan," kata Uskup Sensi  dalam sambutannya pada acara peletakan batu pertama pembangunan Gereja Paroki Kristus Raja Jawakisa, Jumat 24 September 2021.

Untuk itu, Uskup Sensi mengajak semua masyarakat dan pemerintah daerah Kabupaten Nagekeo supaya sama-sama satu pemikiran untuk pembangunan proyek strategis nasional tersebut.

Baca juga: Embu  Agapitus Prakarsai Seminar Bertema Suanggi  di  Nagekeo 

Berdasarkan pantauan yang dilakukan Pos Kupang, kontraktor pelaksana sudah mulai memasang papan informasi proyek di lokasi pembangunan.

Proyek senilai 1,4 triliun tersebut terdiri dari dua peket pengerjaan, dimana paket pertama dikerjakan oleh dua perusahaan yakni Waskita Karya dan Bumi Indah, dan paket kedua dikerjakan oleh PT Berantas Abiraya.

Adapun item pengerjaan paket pertama diantarannya pekerjaan persiapan, pekerjaan pembuatan, rehabilitasi, dan relokasi jalan, pekerjaan bendungan utama, pekerjaan bangunan fasilitas penunjang, dan penyengaraan SMKK.

Sedangkan item pengerjaan paket kedua yakni pekerjaan persiapan, pekerjaan bendungan pengelak (tunel), pekerjaan bangunan pelimpah (Spillway), pekerjaan bangunan pengambilan, pekerjaan hidromekanikal dan elektrikal, dan penyengaraan SMKK. Proyek multy years tersebut sudah mulai dikerjakan sejak tanggal 19 Agustus 2021.

Diberitakan Pos Kupang sebelumnya, Warga Dusun Malapoma, Desa Rendubotowe, Kecamaten Aesesa Selatan, Kabupaten Nagekeo masih menolak lokasi pembangunan waduk Lambo meskipun proses pembangunan proyek senilai Rp.1,4 triliun tersebut sudah mulai berjalan.

Baca juga: Tiga Kasus Covid-19  Bertambah di Kabupaten Nagekeo

Warga menolak lokasi proyek tersebut karena akan mengancam warisan budaya yang ada di sekitar wilayah pembanguna waduk. Selain itu lahan milik warga yang ada di sekitar lokasi pembangunan terancam terendam air. (*)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved