Tips Sehat
Penyebab, Tipe dan Gejala Penyakit Darah Rendah, Bisa Sebabkan Komplikasi
Penyebab, Tipe dan Gejala Penyakit Darah Rendah, Bisa Sebabkan Komplikasi
POS-KUPANG.COM - Apakah Anda pernah merasa tidak stabil dan pusing saat berdiri atau terbangun dari tempat duduk Anda? Jika ya, kemungkinan Anda memiliki tekanan darah yang rendah.
Tekanan darah rendah atau hipotensi merupakan kondisi yang bisa membuat Anda merasa pusing atau lelah karena aliran darah ke otak dan organ vital lainnya seperti ginjal menjadi terhambat atau berkurang.
Melansir NHS, tekanan darah yang normal adalah antara 90/60 mm/Hg dan 120/80 mm/Hg. Sedangkan, pengidap hipotensi memiliki tekanan darah di bawah 90/60 mm/Hg.
Penyebab
Baca juga: Pusing Berputar Hingga 4 Jam? Itu Salah Satu Gejala Penyakit Meniere, Kenali Penyebabnya
Merangkum dari Healthline dan Mayo Clinic, berikut faktor-faktor meningkatkan risiko mengalami hipotensi, antara lain:
- Usia
- Kehamilan, tekanan darah wanita hamil biasanya lebih rendah karena peredaran darah yang mengalir dengan cepat
- Cedera serius, yang kehilangan darah dalam jumlah besar
- Penyakit jantung, menyebabkan gangguan aliran darah tubuh
- Efek samping pengobatan, beberapa obat dapat menyebabkan tekanan darah menurun
- Anemia, sel darah merah berada di bawah batas normal
- Penyakit diabetes atau penyakit addison, menyebabkan gangguan produksi hormon yang mempengaruhi keseimbangan kadar air dan mineral dalam tubuh, serta tekanan darah
- Penyakit saraf, gangguan pada fungsi tubuh otonom yang mengendalikan tekanan darah
Selain itu, tekanan darah akan bervariasi sepanjang hari tergantung pada posisi tubuh, irama pernapasan, dan kondisi fisik Anda.
Tipe
Melansir Mayo Clinic, hipotensi dapat dibagi menjadi beberapa klasifikasi berbeda, yaitu:
- Ortostatik
Hipotensi ortostatik adalah penurunan tekanan darah yang paling umum terjadi pada segala usia. Biasanya, terjadi saat Anda beralih dari duduk atau berbaring ke berdiri - Postprandial
Penurunan tekanan darah yang terjadi tepat setelah makan. Orang dewasa dan lansia, terutama mereka yang menderita penyakit parkinson, lebih mungkin mengalami hipotensi tipe ini - Neurally mediated
Terjadi saat mengalami peristiwa yang mengganggu emosional dan setelah berdiri untuk waktu yang lama. Biasanya, lebih sering terjadi pada anak-anak - Severe
Hipotensi severe berhubungan dengan syok. Hipotensi jenis ini dapat mengancam jiwa jika tidak segera ditangani
Gejala
Hipotensi dapat terjadi pada siapa saja. Namun, kondisi ini harus segera ditangani agar tidak menjadi hipotensi berkepanjangan yang bisa berbahaya.
Berdasarkan Healthline, berikut tanda-tanda atau gejala umum jika Anda mengalami hipotensi, antara lain:
- Kelelahan
- Pusing atau sakit kepala ringan
- Mual
- Penurunan kesadaran
- Pandangan yang kabur
- Kurang konsentrasi
- Pingsan
Sedangkan, berdasarkan Mayo Clinic, mengalami hipotensi ekstrim dapat menandakan kondisi serius, berikut gejalanya:
- Kebingungan, terutama pada orang tua
- Kulit dingin, lembap, dan pucat
- Napas cepat dan dangkal
- Denyut nadi lemah dan cepat
- Depresi
Gejala hipotensi yang ditujukan tubuh Anda akan bergantung dengan tingkat keparahan dan kondisi tubuh Anda.
Beberapa dari Anda mungkin merasa sedikit tidak nyaman, sementara yang lain merasa sangat sakit.
Pencegahan
Hipotensi merupakan keluhan umum yang biasa terjadi.
Walaupun gejala yang ditunjukan pada setiap orang berbeda, melansir NHS, terdapat beberapa cara untuk mencegah atau meredakan gejala hipotensi, antara lain:
- Bangun perlahan dari duduk ke berdiri atau saat bangun dari tempat tidur
- Makan dalam porsi kecil dan sering
- Berbaring atau duduk diam beberapa saat setelah makan
- Tingkatkan jumlah air minum
- Jangan duduk atau berdiri terlalu lama
- Hindari alkohol dan minuman berkafein di malam hari
- Jangan mengubah postur tubuh secara tiba-tiba
- Olahraga teratur
Komplikasi
Komplikasi yang dihasilkan hipotensi bisa menjadi berbahaya.
Melansir Mayo Clinic, hipotensi ringan dapat menyebabkan pusing, lemas, pingsan, dan risiko cedera akibat jatuh karena tubuh yang tidak stabil.