Berita Nasional
Golkar Minta KPK Profesional Kader NTT Prihatin Kasus Azis Syamsuddin
Wakil Ketua DPR, Azis Syamsuddin, ditahan Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK) dalam kasus dugaan korupsi di Lampung Tengah
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Wakil Ketua DPR, Azis Syamsuddin, ditahan Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK) dalam kasus dugaan korupsi di Lampung Tengah. Dalam kasus ini, politisi Golkar itu diduga menyuap penyidik KPK, AKP Stepanus Robin Pattuju.
Menyikapi kasus yang menjerat Azis, DPD Golkar NTT, berharap KPK bertindak profesional. Hal itu disampaikan Ketua Satgas Anti Korupsi DPD Golkar NTT, Kasimirus Cesar Bara Bheri SH. "Selain profesional, juga mengedepankan asas praduga tak bersalah. Kita juga ingin proses hukum ini bisa berjalan lancar," kata Cesar kepada Pos Kupang, Senin 27 September 2021.
Cesar menjelaskan, Golkar juga sejak awal turut mendukung pembentukan lembaga KPK. Karena itu, Golkar sangat komitmen dalam pemberantasan kasus korupsi. "Karena itu dengan kasus ini, Partai Golkar juga menghormati proses hukum yang sedang dilakukan," ujarnya.
Terkait upaya pencegahan korupsi, Cesar mengatakan, Golkar NTT mengharapkan semua kader, terutama yang duduk di legislatif agar menjauhkan diri dari hal-hal bersifat korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN).
Baca juga: Ini Harta yang Dimiliki Azis Syamsuddin Selama Jadi Pejabat Negara
"Kami di DPD Partai Golkar NTT ada Satgas Anti Korupsi. Kita ikut melakukan advokasi terhadap penggunaan APBD. Baik di tingkat provinsi, maupun kabupaten dan kota. Semua kader juga diminta ikut berkontribusi dalam upaya pencegahan dan pemberantasan kasus korupsi," katanya.
Menurut Cesar, setiap kader Golkar yang terlibat dalam kasus tindak pidana korupsi sudah berkomitmen, bahwa kasus yang dialami adalah kasus pribadi dan tidak melibatkan partai.
"Jadi Pak Azis juga menyadari hal itu. Sehingga sudah mengundurkan diri dari jabatannya. Kami juga mohon dukungan masyarakat NTT supaya Pak Azis dapat menjalani proses hukum ini dengan baik dan tuntas," ujarnya.
Ketua DPD II Golkar Sumba Barat, Daniel Bili SH, mengatakan secara internal, sebagai kader Golkar, perlu berbenah diri agar persoalan yang terjadi sekarang tidak terulang lagi pada masa mendatang.
Baca juga: Wakil Ketua DPR RI Ditangkap Di Rumahnya, KPK Tak Percaya Alasan Azis Syamsuddin Terpapar Covid-19
"Sebagai pengurus Partai Golkar, kita senantiasa bekerja dengan berlandaskan pada ketentuan yang berlaku. Karena itu, kami mengimbau teman-teman yang duduk di lembaga DPRD Sumba Barat dalam hal melaksanakan tugas sebagai wakil rakyat, tetap profesional berlandaskan ketentuan perundangan yang berlaku," tegas Daniel.
Ia menjelaskan selain mendukung pemerintah, Golkar dalam semangatnya membangun Sumba Barat dengan cara mengawasi penyelenggaraan pemerintahan. Dengan demikian pembangunan tepat sasaran dan bermanfaat bagi masyarakat.
Jika bekerja profesional sesuai tugas dan fungsi yang diemban, ia optimistis para wakil rakyat Sumba Barat asal Golkar, mampu membentengi diri dari tindakan korupsi. Dalam kasus Azis Syamsudin, ia berharap KPK tetap mengedepankan azas praduga tak bersalah.
"Sebagai pengurus partai, kita menghormati proses hukum yang sedang berlangsung dengan mengedepankan azas praduga tidak bersalah," ucapnya.
Ketua DPD Golkar Sikka, Gorgonius Nago Bapa atau sering disapa Us Bapa, mengaku prihatin dengan kasus yang menjerat Azis Syamsudin. Pasalnya, selama ini Kader Golkar tidak lagi terlibat dalam persoalan hukum.
Cari Pengganti
Kejadian yang menimpa Wakil Ketua DPR itu menurutnya harus menjadi pelajaran bagi semua kader Golkar. Baik di tingkat kabupaten, provinsi, maupun pusat agar ke depan, jangan ada lagi kader yang terlibat persoalan hukum.