KKB Papua

Dokter Gerald Sokoy yang Hilang Saat Serangan KKB Papua di Kiwirok Kini Telah Ditemukan, Kondisinya?

Dirkrimum Polda Papua Kombes Faisal Ramadhani menginformasikan bahwa dr. Gerald Sokoy telah dipulangkan ke rumah orang tuanya di Distrik Sentani Jaya

Editor: Agustinus Sape
Kompas.com/istimewa
Asap membubung dari sejumlah fasilitas umum yang dibakar anggota KKB Papua di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, Senin 13 September 2021. 

Dokter Gerald Sokoy yang Hilang Saat Serangan KKB Papua di Kiwirok, Kini Telah Ditemukan, Kondisinya

POS-KUPANG.COM - Peristiwa penyerangan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Provinsi Papua 13 September 2021 turut menimpa sejumlah tenaga kesehatan.

Serangan yang juga menyasar Puskemas Kiwirok membuat para tenaga kesehatan yang sedang melayani masyarakat lari terbirit-birit dikejar gerombolan KKB Papua.

Sejumlah tenaga kesehatan segera ditemukan kembali dalam keadaan syok dan terluka. Mereka segera dievakuasi ke Jayapura.

Seorang nakes bernama Gabriella Meilani ditemukan meninggal di tepi jurang. Seorang lagi bernama dr. Gerald Sokoy dinyatakan hilang.

Kejadian tersebut telah menimbulkan keprihatinan berbagai pihak, terutama kalangan petugas kesehatan. Mereka, melalui Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Papua, memohon perlindungan dari pemerintah terhadap tenaga kesehatan yang sedang bertugas di daerah konflik tersebut.

Mereka juga sempat menggelar acara bakar lilin dan doa bersama untuk keselamatan tenaga kesehatan yang bertugas.

Baca juga: Prajurit TNI Tampan ini Tewas Ditembak KKB Papua , Padahal Sedang Jalankan Tugas Kemanusiaan

Mengenai hilangnya dr. Gerald Sokoy, muncul banyak spekulasi. Ada yang khawatir sang dokter telah dihabisi anggota KKB Papua.

Ada juga yang menduga sang dokter sekadar diculik. Tetapi tidak sedikit juga yang berharap sang dokter bersembunyi dari KKB Papua dan berharap dia segera ditemukan dan kembali ke rumahnya dalam keadaan sehat.

Tampaknya harapan dan doa banyak orang terkabul. Sabtu 25 September 2021, muncul berita gembira dari Polda Papua dan Komnas HAM

Dirkrimum Polda Papua Kombes Faisal Ramadhani menginformasikan bahwa dr. Gerald Sokoy telah dipulangkan ke rumah orang tuanya di Distrik Sentani Jaya Pura.

"Iya,sekarang posisinya sudah ada di kediaman orang tuanya di Sentani," ujar Ramadhani saat dihubungi, Sabtu 25 September 2021, sebagaimana dilansir detik.com.

Baca juga: Kampanye Teror KKB Papua Melumpuhkan Upaya Pembangunan Papua dan Papua Barat

Ramadhani belum banyak menjelaskan status hilangnya sang dokter. Apakah dia hilang diculik KKB Papua atau sekadar menyembunyikan diri dari kejaran anggota gerombolan KKB Papua dalam serangan di Distrik Kiwirok. 

Dia pun belum menjelaskan kronologi penemuan atau kembalinya dr. Gerald Sokoy tersebut.

Dia hanya memastikan bahwa dr Gerald dipulangkan dalam kondisi sehat, dia tidak mengalami luka yang fatal.

Menurut Ramadhani, dr. Gerald  ditemukan di Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang, lalu dibawa ke Jayapura untuk mendapat perawatan.

Setelah dinyatakan sehat, kata Ramadhani, barulah dr Gerald dikembalikan kepada orang tuanya di Sentani Jayapura.

"Jadi dari Oksibil, Pegunungan Bintang, itu dibawa ke Jayapura. Dan kita lakukan pemeriksaan di RSUD, dan sudah dibawa oleh orang tuanya," kata Ramadhani.

Baca juga: Ditangkap KKB Papua, Gerald Sokoy Kini Masih Hidup, Nasibnya Di Tangan Musuh, Mencemaskan? Simak Ini

Sebelumnya, Komnas HAM mengatakan telah mengetahui kondisi dokter Gerald Sokoy yang hilang di Papua setelah ada penyerangan oleh teroris KKB di Distrik Kiwirok. Gerald disebut dalam kondisi sehat.

"Alhamdulillah Gerald sehat, walaupun kita sudah minta bicara langsung. Tapi kami percaya dia dalam kondisi sehat. Kami lagi bernegosiasi dengan berbagai pihak agar ada jaminan keamanan terhadap Gerald. Jangan sampai ada hal-hal yang tidak diinginkan," kata Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik dalam diskusi publik, Sabtu 25 September 2021.

Dia mengatakan Komnas HAM sedang bernegosiasi agar Gerald bisa segera dipulangkan dengan selamat. Dia berharap agar semua pihak saling menjaga kondisi di Papua agar tetap aman dan kondusif.

"Tugas kami hanya membantu supaya Gerald bisa pulang dengan selamat ke rumah. Tidak ada permintaan tertentu untuk menyerahkan Gerald. Tadi saya kontak kepala perwakilan, dia lagi ada di wilayah pegunungan. Kami minta jaminan keamanan. Kami berharap ada keamanan dari semua pihak, jangan kemudian nanti ada sesuatu terjadi," ucapnya.

Taufan berharap kasus ini bisa menjadi pelajaran agar ada perlindungan ekstra terhadap tenaga kesehatan yang sedang bertugas.

Baca juga: Penangkapan Oknum ASN Yahukimo Pemasok Senjata untuk KKB Papua Didukung Barang Bukti

Dia mengatakan masalah di Papua sangat rumit sehingga perlu upaya ekstra agar keamanan terus terjaga.

"Jadi kita sebetulnya harus kasih tempat setinggi-tingginya buat mereka. Kami sangat kecewa ada peristiwa seperti ini, karena ini kan mereka bekerja untuk keselamatan kita. Kami menginginkan langkah-langkah yang konkret terhadap perlindungan nakes," ucap Taufan.

"Situasi di lapangan, konfliknya tidak mudah. Kami selalu menawarkan ayo kita masuk pendekatan dengan dialog perdamaian dengan memasukkan tokoh agama," sambungnya.

Dari penuturan Ketua Komnas HAM pula diketahui kalau dr. Gerald memang ditahan oleh gerombolan KKB Papua. Kepada Ketua Komnas HAM, dalam kontak telepon, mereka berjanji untuk memulangkan sang dokter.

"Saudara Gerald Sokoy yang dikontak oleh satu kelompok bersenjata di sana ke Komnas HAM ada di tangan mereka dan akan diserahkan," kata Taufan dalam video di kanal Youtube Humas Komnas HAM RI, Sabtu 25 September 2021.

Ia hanya menyampaikan Komnas HAM sedang memastikan keamanan dalam proses pemulangan Gerald. Komnas HAM ingin Gerald bisa kembali dalam keadaan selamat.

"Ada kepastian keselamatan dan keamanan saudara Gerald dan keselamatan tim Komnas yang akan menjadi mediator kasus Gerald Sokoy," ujarnya.

Baca juga: Para Nakes Gelar Doa Bersama untuk Gabriella Korban KKB Papua, Kadis Kesehatan Minta Maaf 

Sebelumnya, seorang tenaga kesehatan bernama Gerald Sokoy hilang dalam kontak senjata antara TNI-Polri dengan OPM di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, Senin (13/9). Seorang nakes bernama Gabriella Meilan meninggal dunia dalam kejadian itu.

Merujuk laporan yang diberikan TNI-Polri, OPM atau yang disebut pemerintah sebagai Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) merusak sejumlah fasilitas kesehatan. Mereka disebut menyerang sejumlah tenaga kesehatan di Kiwirok.

Sumber: detik.com/cnnindonesia.com

Berita KKB Papua lainnya

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved