Unwira Kupang

Rektor Unwira Kupang : Jika Dalam Empat Tahun Kedepan Tidak Ada Profesor, Saya Minta Mundur 

Kita tidak ada paten, tidak ada buku ajar, yang optimal dilahirkan pada tahun terakhir dalam situasi Covid ini.

Penulis: Michaella Uzurasi | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/MICHAELLA UZURASI
Acara Pelantikan Rektor Unwira Periode 2021-2025 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Michaella Uzurasi

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Pater Dr. Philipus Tule, SVD kembali dilantik sebagai Rektor Universitas Katolik Widya Mandira (Unwira) Kupang periode kedua tahun 2021-2025, Jumat, 24 September 2021.

Pater Philipus dilantik oleh Ketua Yayasan Pendidikan Katolik Arnoldus (Yapenkar) Kupang, Pater Yulius Yasinto, SVD. 

Dalam sambutannya Pater Philipus mengungkapkan, dalam kerjasama yang baik dengan komponen sekitar Unwira dan Yapenkar dia bisa membawa Unwira sesuai peraturan Menristekdikti nomor 44 tahun 2008 tentang standar nasional perguruan tinggi dan sesuai renstra Unwira tahun 2017 - 2021. 

"Kurikulum kita tetap maju pada kerangka kualifikasi nasional Indonesia. Sejak semester tahun ajaran 2017/2018 sampai sekarang dan mengikuti renstra yang akan datang 2021 - 2026. Dengan berbagai keterbatasan sarana prasarana IT kita yang masih ditempa juga dengan pandemi covid-19 kita dipaksa untuk menjalankan tri darma secara online, dan juga secara blended dan kita mengharapkan supaya segera bisa dilakukan secara luring," kata Pater Philipus

Baca juga: Zeth Sony Libing : Pemprov NTT Serius Kembangkan Pariwisata Labuan Bajo

Lanjut dia, meski dengan banyak peluang dari mahasiwa dan dosen semuanya bisa berjalan dengan hasil yang cukup memuaskan namun gerakan sadar penelitian sebagaimana nampak dalam turunnya jumlah hasil penelitian dan publikasi, rendahnya daya serap anggaran penelitian pada tahun terakhir sungguh memprihatinkan ditengah konteks keterbatasan waktu dan tempat serta keterbatasan sosial. 

"Dengan minimnya penelitian dan publikasi maka tidak banyak kita menghasilkan poin skor dari aspek ini. Dengan publikasi yang berindeks korpus baik itu jurnal maupun di Sinta. Kita tidak ada paten, tidak ada buku ajar, yang optimal dilahirkan pada tahun terakhir dalam situasi Covid ini. Oleh karena itu kedepan kita akan harus bersama lebih serius meningkatkan kinerja penelitian," ujarnya.

Peningkatan mutu baik fungsional maupun sturktural terus dipacu program dosen lanjut ke S3 terus didukung dan akhirnya pada satu saat sebagai Universitas Katolik dengan 21 prodi, 7 Fakultas seharusnya Unwira memiliki 50-an doktor dan satu dua Profesor. 

Baca juga: PON Papua, Pemprov NTT Minta Altet Jaga Sportivitas

"Tapi yang ada sekarang baru 36 dosen doktor dan sementara itu ada beberapa yang akan kembali kita akan mencapai kuota sekitar 50an doktor dan Profesor, itulah nilai lebih. Sasaran, tujuan, target kita bersama dalam satu tahun dua tahun berikut Unwira harus memiliki Profesor. 
Kalau sampai empat tahun kedepan tidak ada Profesor saya akan meminta berhenti lebih awal," kata Pater Philipus.

Hal ini, menurut Pater Philipus, merupakan pengembangan SDM yang ditampilkan.

Rasio dosen : mahasiwa disetiap prodi terus membaik, animo mahasiwa baru secara fluktuatif menggembirakan meskipun ada beberapa prodi yang berkurang mahasiswanya, presentasi kelulusan tepat waktu terus meningkat dari tahun ke tahun, program pertukaran pelajar atau mahasiwa melalui program Merdeka Belajar Kampus Merdeka tetap dilakukan jadi tiga tahun terakhir dan meningkat jumlahnya.

"Tahun ini Unwira mempunyai 29 mahasiswa dari 14 perguruan tinggi di Jawa, Sumatera, Sulawesi yang mengambil mata kuliah di Unwira. Kita mempunyai 30 mahasiwa yang kita kirim belajar mengambil mata kuliah di 40 perguruan tinggi di luar NTT. Kita juga memprogramkan pembukaan prodi - prodi baru khususnya prodi yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat NTT dan Indonesia. Prodi Antropologi, Budaya dan Agama, Ekonomi Pangan, dimana masyarakat NTT senantiasa diperangi oleh kelaparan, maka ketahanan pangan yang didukung dengan prodi Ekonomi Pangan harus kita realisasikan," jelas Pater Philipus.

Baca juga: Pemprov NTT Minta Daerah Percepatan Vaksinasi Covid-19

"Prodi ilmu komputer untuk menuju peningkatan kualitas SDM NTT bidang IT karena sekarang tuntutan IT begitu optimal maka generasi muda kita harus mulai diberi dasar yang kuat sejak SD, SMP dengan keterampilan IT. Untuk itu mereka membutuhkan guru - guru kompeten. Semua program ini dilaksanakan agar Unwira bisa menjadi salah satu PTS yang maju," lanjutnya.

Ketua Pengurus Yapenkar, Pater Yulius Yasinto, SVD dalam kesempatan yang sama memberi ucapan selamat dan terimakasih kepada Pater Philipus atas pengabdian dan komitmen, kerjasama, usaha dan kerja keras selama empat tahun yang telah lewat. 

"Diusia pater yang tidak muda lagi mungkin saja tugas pengabdian sebagai Rektor empat tahun kedepan terasa lebih berat dari sebelumnya namun dengan bantuan karunia Allah dan dukungan serta kerjasama yang baik dengan semua rekan di Unwira dan Yapenkar kiranya dapat dijalankan sebaik - baiknya dan sukses," kata Pater Yul.

Sumber: Pos Kupang
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved