Berita Kota Kupang

Kota Kupang Alami Kekeringan Hingga November, 5.000 KK Butuh Air Bersih, Ini Data dan Penjelasannya

Pemerintah Kota (Pemkot) Kupang mulai menyiapkan antisipasi kekeringan ditengah pandemi Covid-19. Kesiapan ini berdasarkan peringatan yang dikelurakan

Editor: Ferry Ndoen
POS KUPANG.COM/IRFAN HOI
Kepala BPBD Kota Kupang, Jimmy Didok. 

Laporan reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi

POS-KUPANG.COM | KUPANG -Pemerintah Kota (Pemkot) Kupang mulai menyiapkan antisipasi kekeringan ditengah pandemi Covid-19. Kesiapan ini berdasarkan peringatan yang dikelurakan BMKG yang menyebutkan, tahun ini dampak kekeringan cukup berkepanjangan.

Kepala pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Kupang, Jimmi Didok, mengatakan, data yang diterima BPBD setidaknya ada 5000 Kepala Keluraga (KK) yang membutuhkan air bersih.

"Kami korelasikan dengqan anggaran yang ada, jadi kurang lebih kami butuhkan  seribu tangki air untuk memenuhi kebutuhan air bagi masyarakat," katanya, Kamis 23 September 2021.

Dalam konsepnya, kata Jimmi, BPBD menggunakan sistem pelayanan air bersih dalam bentuk kelompok. Tandon yang telah bagikan, BPBD akan mendistribusikan air bersih untuk digunakan warga yang diperkirakan satu tandon bisa menjangkau 7-8 KK.

Baca juga: Suasana Kodim 1618/TTU Saat Gelar Kegiatan Pembinaan Kerukunan Umat Beragama

Jimi menerangkan, selain Kota Kupang, dalam keterangan BMKG disebutkan juga mengalami dampak serupa dengan limit waktu lebih panjang yakni berkisar 40-100 hari. BPBD Kota Kupang telah mengeluarkan surat peringatan dini bagi masyarakat melalui kecamatan dan kelurahan.

Dengan surat itu, Jimmi mengatakan, pihak kecamatan dan kelurahan harus memberikan informasi peringatan ini sampai  ke tingkat RT/RW, agar bisa sampai ke masyarakat.

"Dalam isi surat tersebut kami meminta kepada masyarakat untuk mengantisipasi kekeringan ini dengan menghemat penggunaan air, baik kebutuhan rumah tangga maupun untuk kebutuhan sehari-hari lainnya," sebut Jimmi.

Selain mengeluarkan surat untuk masyarakat, tim dari BPBD juga  melakukan survey di beberapa titik untuk distribusi air bersih bagi masyarakat pada wilayah yang mengalami dampak kekeringan dari Sepetember hingga November nanti.

Baca juga: Info Sport, Presiden Jokowi Dipastikan Membuka Gelaran PON XX Papua pada 2 Oktober 2021

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Kota Kupang, Lodowik Djungu Lape mengatakan, untuk mengantisipasi kekeringan, Dinas Sosial hanya menyiapkan pangan.

"Untuk kejadian luar biasa (KLB) kami sendiri belum tahu, tapi kalau untuk ketersediaan pangan  dari Kemensos  menyediakan 100 ton beras cadangan pemerintah yang dapat digunakan sewaktu-waktu terjadi KLB atau tanggap darurat bencana disuatu daerah sesuai ketentuan yang berlaku," katanya.

Empat daerah di NTT dikabarkan telah mempersiapkan keperluan untuk menghadapi ancamam kekeringan yang sedang melanda. Terdapat juga daerah yang telah menetapkan status siaga kekeringan dan sedang melakukan distribusi air bersih bagi warga.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) provinsi NTT, Ambrosius Kodo, mengatakan, sejauh ini terdapat tiga kabupaten dan satu kota sedang melakukan pendistribusian air bersih.

Baca juga: Ingin Nonton Langsung PON XX Papua 2021 ? Ini Beberapa Syarat Penting Penonton Masuk ke Venue

Dia menerangkan, daerah itu antara lain Kabupaten Sabu Raijua, Sumba Timur, Sikka dan Kota Kupang. Khusus Kabupaten Sabu Raijua, Ambrosius menyebut pemkab telah menetapkan siaga darurat dan sedang melakukan pendistribusian air bersih.

Sementara tiga daerah lain saat ini masih melakukan persiapan pendistribusian air bersih. BPBD provinsi, kata ambrosius, telah membentuk kelompok kerja untuk menganalisis dalam penanggulangan kekeringan.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved