KKB Papua

Ditangkap KKB Papua, Gerald Sokoy Kini Masih Hidup, Nasibnya Di Tangan Musuh, Mencemaskan? Simak Ini

Tenaga kesehatan Gerald Sokoy yang selama ini diduga telah meninggal dunia saat insiden Kiwirok yang lalu, ternyata saat ini ia masih hidup.

Editor: maria anitoda
Tribunnews.com
Gerald Sokoy (jaket biru sambil memegang kertas), tenaga kesehatan yang dikabarkan hilang pasca penyerangan KKB Papua di Distrik Kiwirok Kabupaten Pegunungan Bintang, 13 September 2021 lalu, kini di tangan Tentara Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang dikomandoi Lamek Taplo. KKB Papua menolak tudingan penyanderaan karena mereka mengamankan Gerald saat sedang tersesat di hutan. 

POS-KUPANG.COM – Tenaga kesehatan Gerald Sokoy yang selama ini diduga telah meninggal dunia saat insiden Kiwirok yang lalu, ternyata saat ini ia masih hidup.

Kabar tentang Gerald Sokoy yang masih hidup itu, diumumkan Tentara Pembebasan Nasional Organisasi Papua Merdeka (TPN-OPM) pada Kamis 23 September 2021.

Sosok yang mengumumkan bahwa Gerald Sokoy kini diamankan KKB Papua, adalah Juru Bicara OPM, Sebby Sambom.

Tak hanya mengumumkan bahwa Gerald Sokoy masih hidup, Sebby Sambom juga memperlihatkan keberadaan Gerald bersama KKB Papua.

Kabar tentang Gerald Sokoy itu diumumkan kepada publik setelah sosok yang merupakan rekan kerja Gabriela Meilani itu diamankan 10 hari oleh KKB Papua.

Dalam pengumumannya itu, Sebby Sambom juga menyatakan bahwa KKB Papua tidak menyandera Gerald Sokoy.

Baca juga: Ketakutan, Teror KKB Papua Terus Terjadi, Warga Distrik Kiwirok Pilih Mengungsi 

Tetapi Gerald diamankan, setelah ditemukan KKB Papua sedang tersesat di dalam hutan Papua pasca insiden Kiwirok pada Senin 13 September 2021.

Dalam insiden tersebut, KKB Papua membakar habis sejumlah fasilitas umum yang ada di Distrik Kiwirok.

Fasilitas yang dibakar itu, antara lain, Gedung SD Kiwirok, Kantor Bank Papua Perwakilan Kiwirok, Pasar Kiwirok dan Puskesmas Kiwirok serta beberapa rumah warga.

Bahkan dalam penyerangan tersebut, KKB Papua juga menganiaya salah seorang tenaga kesehatan perempuan bernama Gabriela Meilani.

Lantaran diperlakukan secara sewenang-wenang, Gabriela Meilani meninggal dunia setelah sebelumnya dilecehkan kemudian dilempar ke dasar jurang.

Pada tragedi tersebut, dokter dan beberapa perawat lainnya juga nekat menyelamatkan diri dengan melompat ke dasar jurang.

Salah satu tenaga kesehatan lainnya yang juga melompat ke jurang adalah Gerald Sokoy.

Setelah melompat ke jurang. Beberapa tenaga kesehatan lainnya berhasil diselamatkan. Begitu juga jenazah Gabriela Meilani telah berhasil dievakuasi.

Baca juga: Gempur KKB Papua Kapolda Fakhiri Minta Bantuan Mabes Polri, Akankah Papua Jadi Zona Hitam Indonesia?

Sedangkan Gerald Sokoy dinyatakan menghilang karena tidak ditemukan hingga batas waktu yang ditentukan oleh tim SAR.

Ketika publik Indonesia telah mendoakan keselamatannya karena dikhawatirkan sudah meninggal dunia, tiba-tiba KKB Papua mengumumkan kabar yang tak disangka-sangka.

KKB Papua melalui Juru Bicara OPM, Sebby Sambom mengatakan, bahwa Gerald Sokoy kini di tangan KKB Papua.

Meski bersama KKB Papua, namun mereka membantah telah menyandera Gerald Sokoy.

KKB Papua beralasan bahwa Gerald Sokoy kini ada di tangan KKB Papua karena yang bersangkutan ditemukan dalam tersesat di hutan, dalam pelarian pasca insiden Kiwirok.

Gerald Sokoy hilang sejak 13 September 2021, setelah bersama beberapa tenaga kesehatan lainnya lompat ke dasar jurang.Gerald Sokoy merupakan satu dari 10 tenaga kesehatan yang melonpat ke jurang di Distrik Kiwirok, saat KKB Papua secara membabibuta melakukan penyerangan ke Distrik Kiwirok.

"Gerald Sokoy bukan disandera namun tersesat dalam peristiwa penembakan di Distrik Kiwirok. Maka Pasukan TPNPB-OPM tetap lindungi Gerald Sokoy sebagai warga sipil non militer," tandas Sebby kepada Tribun-Papua.com, Kamis 23 September 2021.

Kini, Gerald sudah 10 hari bersama pasukan tentara OPM Kodap 15 Ngalum Kupel . 

"Menurut laporan resmi dari Brigadir Jenderal Lamek Taplo, akan serakan Gerald Sokoy melalui pihak gereja atau pemerintah daerah Kabupaten Pengunungan Bintang secara terhormat," ujar Sebby.

Asap membubung dari sejumlah fasilitas umum yang dibakar anggota KKB Papua di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, Senin 13 September 2021.
Asap membubung dari sejumlah fasilitas umum yang dibakar anggota KKB Papua di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, Senin 13 September 2021. (Kompas.com/istimewa)

Baca juga: Para Nakes Gelar Doa Bersama untuk Gabriella Korban KKB Papua, Kadis Kesehatan Minta Maaf 

Menurut Sebby, informasi terkait rangkaian peristiwa yang terjadi di Distrik Kiwirok selama ini simpang siur.

"Gerald Sokoy akan jelaskan kepada publik terkait dokter bersenjata dan nasip Nakes korban meninggal dunia," lanjutnya.

Sementara itu, Panglima Kodap XV Ngalum Kupel, Lamek Taplo melaporkan pihaknya akan tetap mempertahankan klaimnya atas apa yang terjadi di Kiwirok. 

"Banyak pihak yang menyudutkan kami pasukan TPNPB-OPM, (publik) akan dengar langsung dari mantri Gerald Sokoy," ujar Lamek. 

Sementara, TPN-OPM akan mengatur waktu penyerahan Gerald Sokoy ke pihak gereja atau pemerintah daerah setempat, sesuai situasi dan kondisi keamanan.

"Karena itu semua pihak khususnya Seluru Rakyat Papua tetap bersabar."

Baca juga: Benarkah KKB Papua Punya Sniper? Tembakan Tak Jarang Meleset, Prajurit Selalu Jadi Korban, Simak Ini

Lamek berharap aparat gabungan TNI dan polisi tidak menghalangi proses penyerahan Gerald Sokoy, nantinya.

"TNI-Polri jangan menghalangi proses ini, tetap di tangani Pemerintah Kabupaten Pengunungan Bintang dan Pihak Gereja mana yang tepat, kami akan atur," pungkas Taplo.

Sebelumnya, seorang prajurit TNI gugur saat melakukan pengamanan proses evakuasi jenazah Suster Gabriella Maelani di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, Selasa 21 September 2021.

Personel TNI yang gugur adalah Pratu Ida Bagus Putu, mengalami luka tembak di bagian kepala.

Sementara itu, jenazah suster Gabriella Maelani korban KKB yang dianiaya di jurang sudah dimakamkan di Kota Jayapura pada Rabu 22 September 2021.

Komnas HAM Nilai Aksi KKB Murni Kriminal

Kepala Komnas HAM Perwakilan Papua dan Papua Barat, Frits Ramandey mengatakan aksi yang dilakukan KKB di Distrik Kiwirok adalah tidak terpuji dan murni kriminal.

Frits mengatakan, fasilitas umum, tenaga kesehatan serta pendidikan merupakan relawan kemanusiaan yang harus dilindungi.

“Ini sudah sangat tidak manusiawi,” ujarnya kepada Tribun.Papua.com.

Baca juga: Di Papua, Proses Evakuasi Jenazah Telan Korban Jiwa, Prajurit TNI Gugur Terkena Tembakan KKB Papua

Frits berpendapat, kelompok sipil bersenjata sudah melengceng dari perjuangan mereka selama ini.

Dia mencatat selama perjuangan, TNP-PB OPM tidak pernah melakukan aksi penyerangan terhadap tenaga kesehatan, guru termasuk merusak fasilitas apalagi membakar.

“Ini bukan perjuangan tapi kejahatan dan patut ditindak,” tegasnya. (*)

Berita Lain Terkait KKB Papua

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved