Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik 23 September 2021 Peringatan St Padre Pio: Doa Kunci yang Membuka Hati Tuhan
Sejak usia 5 tahun, Padre Pio dianugerahi penglihatan-penglihatan surgawi dan juga mengalami serangan dari setan.Ia melihat Yesus dan Bunda Maria
Padre Pio dinyatakan sebagai Venerabilis pada 18 September 1997 oleh Paus Yohanes Paulus II. Pada 2 Mei 1999, ia diberi gelar Beato. Dan 16 Juni 2002, ia dikanonisasi di Roma oleh Paus Yohanes Paulus II.
Sampai saat ini, jenazah Padre Pio tidak membusuk, bisa dilihat dan dihormati di Basilika di San Giovanni Rotondo Italia.

Santo Padre Pio punya hati utuh bagi Tuhan dan sesama. Ia mengajak kita untuk ingat bahwa Hati Yesus memanggil kita bukan hanya untuk pengudusan diri sendiri, tetapi juga untuk jiwa lainnya.
Santo Padre Pio adalah terang yang bernyala pada zamannya dan bahkan sampai saat ini. Banyak orang melihat terang kasih Allah melalui hidupnya.
Hidupnya seperti pelita yang bernyala dan semua orang dapat melihat cahayanya.
Santo Padre Pio mengatakan bahwa dalam Kitab Suci kita mencari Tuhan, dalam doa kita menemukan Tuhan dan doa adalah kunci yang membuka hati Tuhan.
Bulan Oktober 2016 lalu bersama peserta ziarah IWATA, saya pernah berdoa dan merayakan Misa di tempatnya Santo Padre Pio. Kami juga menginap semalam di tempat Padre Pio di pegunungan Gargano di San Giovanni Rotondo, Foggia, Italia.
Lewat kesaksian hidup Padre Pio, marilah kita belajar meneladaninya dalam seluruh aspek hidup setiap hari. Sekalipun kita memiliki karunia dan talenta, hendaklah kita belajar seperti Padre Pio yang tetap taat, setia kepada Tuhan Yesus dan tetap rendah hati.
Santo Padre Pio, doakanlah kami. Amin.
Teks Lengkap Bacaan Renungan Katolik 23 September 2021:

Bacaan I : Hag 1:1-8
Bangunlah rumah Tuhan dan Aku akan berkenan menerimanya
Pada tahun kedua pemerintahan Raja Darius, pada hari pertama bulan keenam, datanglah sabda Tuhan dengan perantaraan Nabi Hagai kepada Zerubabel bin Sealtiel, bupati Yehuda, dan kepada Yosua bin Yozadak, imam besar.
Bunyinya, “Beginilah sabda Tuhan semesta alam, ‘Bangsa ini berkata: Sekarang belum tiba waktunya untuk membangun kembali rumah Tuhan!’
Maka datanglah sabda Tuhan dengan perantaraan Nabi Hagai, bunyinya: Apakah sudah tiba waktunya bagi kalian untuk mendiami rumah-rumahmu yang dipapani dengan baik, sedang rumah Tuhan tetap menjadi reruntuhan?